Sunday, January 24, 2010

MENTAL BLOCK DUA LAPIS

Iya benar, mental block dua lapis bukan kue lapis hehehe… Apa tuh? Begini…

Saya sudah lama sekali ada di milis ini. Dari seorang penggemar setia Pak Adi dan Pak Ariesandi dan kemudian juga membaca buku-buku yang direferensikan di milis ini. Sampai pada akhirnya saya menjadi seorang terapis. Saya bersyukur telah begitu banyak beroleh pengetahuan. Namun, pengalaman memang adalah guru yang terbaik. Dan saya bersyukur bahwa sejak saya menjadi seorang terapis lulusan QHI. Saya dibolehkan mengalami begitu banyak insight dan pencerahan2 kecil hasil dari interaksi saya dengan ratusan klien.

Ada salah satu “penyakit kronis” yang melanda begitu banyak orang yang sudah lama mengikuti milis ini: terlalu pintar :-D huakakka Maksudnya? Pak Adi dan Pak Ariesandi membagikan begitu banyak ilmu dan informasi. Tentu semuanya dengan maksud dan niat baik. Namun, tidak dipungkiri bahwa menjelaskan soal pikiran dan perasaan bukanlah hal yang semudah membalik telapak tangan dan pemahaman setiap orang pastilah berbeda-beda sesuai persepinya masing2. Yang buat saya prihatin, banyak orang yang setelah “tersesat ke jalan yang benar” karena tulisan-tulisan Pak Adi dan Pak Ariesandi kadang tersesat kembali ke jalan yang salah karena lupa pada tujuan semula saat praktiknya dan akhirnya jadi fokus pada masalah. Fokus pada masalah inilah yang akhirnya menjadi mental block baru yang lebih susah diatasi kalau orang tidak segera sadar. Perlu diingat salah satu hukum pikiran adalah: pada pikiran apa kita sering berfokus, pada pikiran itulah kita beri energy (charge) hingga dia menjadi hidup dan tambah besar.

Saya berikan contoh percakapan saya dengan seorang anggota milis yang sudah lama menjadi sahabat chatting saya. Mohon maaf bahwa gaya bahasa saya adalah gaya bahasa kepada seorang sahabat dan saya copy apa adanya agar lebih orisinil. Selamat membaca, dan semoga mendapat berkat dari teman saya ini juga yang telah memberkati saya pagi ini dengan pertanyaanya 


XYZ(1/24/2010 8:41:58 AM): nanyak ttg mekanisme pikiran donk
Momo (1/24/2010 8:59:19 AM): eh
Momo (1/24/2010 8:59:21 AM): gak salah?
Momo (1/24/2010 8:59:27 AM): udah banyak baca buku kan?
Momo (1/24/2010 8:59:31 AM): apa yang mau ditanya?
XYZ(1/24/2010 8:59:35 AM): ??
XYZ(1/24/2010 8:59:45 AM): pertanyaan 1
XYZ(1/24/2010 9:00:09 AM): mungkin gak sih orang lupa ingatan kaya di film2, nama nya sapa gak tau
XYZ(1/24/2010 9:00:16 AM): tapi dia bisa berbahasa
Momo (1/24/2010 9:00:16 AM): mungkin
Momo (1/24/2010 9:00:31 AM): karena alokasi memori itu gak cuma di satu tempat
XYZ(1/24/2010 9:00:40 AM): ooo
XYZ(1/24/2010 9:01:54 AM): terus
XYZ(1/24/2010 9:02:18 AM): kalo kita make a deal sama ego state, tapi kita pas gak dalam kondisi trance ntu bakalan permanen gak ya?
XYZ(1/24/2010 9:02:38 AM): kalo reframing ya setahu ku musi dalam kondisi somnam
Momo (1/24/2010 9:02:43 AM): hmm
Momo (1/24/2010 9:02:56 AM): tahu dari mana kalau lagi gak trance?
XYZ(1/24/2010 9:03:22 AM): gak tau kalo lagi trance apa gak
XYZ(1/24/2010 9:03:37 AM): kalo emang tahu beneran lagi gak trance gimana?
Momo (1/24/2010 9:03:50 AM): makanya aku tanya
Momo (1/24/2010 9:04:00 AM): tahu dari mana trance apa enggak?
XYZ(1/24/2010 9:04:03 AM): misalnya dia pake EEG
Momo (1/24/2010 9:04:18 AM): apakah orang kalau mau terapi mesti selalu pakai EEG?
XYZ(1/24/2010 9:04:29 AM): ya gak musi
Momo (1/24/2010 9:04:40 AM): terus yang penting dari suatu terapi itu apa?
XYZ(1/24/2010 9:04:49 AM): so, suppose ada 1 orang pas pake EEG
XYZ(1/24/2010 9:05:02 AM): terus dia pas dibaca itu eeg dia lagi gak kondisi trance
Momo (1/24/2010 9:05:07 AM): so, suppose ada 1 orang pakai EEG atau enggak pakai EEG
XYZ(1/24/2010 9:05:10 AM): nah.. pas gak trance itu dia make deal sama ego state
Momo (1/24/2010 9:05:13 AM): dari terapi itu apa yang paling penting?
XYZ(1/24/2010 9:05:14 AM): kalo gitu gmn?
Momo (1/24/2010 9:05:41 AM): entah dia pakai ego state atau teknik apa apun
Momo (1/24/2010 9:05:50 AM): apa yang paling penting dari suatu teknik terapi?
XYZ(1/24/2010 9:06:26 AM): dia sembuh + permanen
Momo (1/24/2010 9:06:48 AM): ya sudah
Momo (1/24/2010 9:06:50 AM): intinya
Momo (1/24/2010 9:06:55 AM): bukan soal utama dia trance apa enggak
Momo (1/24/2010 9:06:59 AM): EEG apa enggak
Momo (1/24/2010 9:07:03 AM): pakai teknik apa enggak
Momo (1/24/2010 9:07:08 AM): yang penting dia sembuh
Momo (1/24/2010 9:07:10 AM): gitu aj
Momo (1/24/2010 9:07:18 AM): dan soal dia mau sembuh dengan mudah
Momo (1/24/2010 9:07:19 AM): apa susah
Momo (1/24/2010 9:07:25 AM): dia yang pilih sendiir prosesnya
XYZ(1/24/2010 9:07:31 AM): nha ini pertanyaan nya, kalo dia pas gak trance(somnam) bakalan PERMANEN gak....
Momo (1/24/2010 9:07:48 AM): nih dia yang mesti kamu jawab
Momo (1/24/2010 9:07:52 AM): kalau permanen kenapa
Momo (1/24/2010 9:07:55 AM): kalau enggak kenapa?
Momo (1/24/2010 9:08:08 AM): karena orang yang sudah sembuh dengan permanen aja
Momo (1/24/2010 9:08:13 AM): dia masih bisa bikin masalah yang lain
XYZ(1/24/2010 9:08:30 AM): kalo permanen ya bagus lah
Momo (1/24/2010 9:08:34 AM): sementara orang yang gak sembuh dan permanen sakitnya aja
XYZ(1/24/2010 9:08:44 AM): kalo gak permanen, yaa.. pas masalahnya balik lagi dia musi do something lagi kan
Momo (1/24/2010 9:08:46 AM): dia masih bisa hidup dengan baik dan berprestasi
Momo (1/24/2010 9:08:47 AM): kok
Momo (1/24/2010 9:09:05 AM): apakah orang yang fobia ketinggian gak bisa hidup dengan baik dan bahagia?
Momo (1/24/2010 9:09:19 AM): bisa
Momo (1/24/2010 9:09:29 AM): apakah orang yang minder gak bisa sukses?
Momo (1/24/2010 9:09:34 AM): banyak kok orang yang pemalu
Momo (1/24/2010 9:09:35 AM): bisa sukses
Momo (1/24/2010 9:09:45 AM): so, masalah itu sebenarnya TIDAK RELEVAMN
Momo (1/24/2010 9:09:48 AM): RELEVAN
Momo (1/24/2010 9:10:06 AM): respon kita terhadap masalah itu yang menentukan kesuksesan kita
Momo (1/24/2010 9:10:30 AM): ada dua orang
Momo (1/24/2010 9:10:33 AM): si A dan B
Momo (1/24/2010 9:10:40 AM): sama-sama takut bicara di depan umum
Momo (1/24/2010 9:10:41 AM): si A
Momo (1/24/2010 9:10:50 AM): seumur hidupnya habisakan waktu banyak dan biaya
Momo (1/24/2010 9:10:54 AM): untuk sembuhkan masalahnya
Momo (1/24/2010 9:11:00 AM): si B
Momo (1/24/2010 9:11:04 AM): dia tahu masalahnya
Momo (1/24/2010 9:11:20 AM): akhirnya dia cari solusi gimana dia bisa sukes meski dia takut bicara di depan umum
Momo (1/24/2010 9:11:24 AM): akhirnya dia jadi penulis sukses
Momo (1/24/2010 9:11:29 AM): dan buku2nya laris
Momo (1/24/2010 9:11:37 AM): karena dia hanya perlu bicara lewat jarinya
Momo (1/24/2010 9:11:43 AM): kamu sekarang lagi jadi si A/
Momo (1/24/2010 9:11:50 AM): atau si B mindsetnya?
Momo (1/24/2010 9:11:54 AM): dari segala chattingan kita
Momo (1/24/2010 9:11:56 AM): sejak dulu
Momo (1/24/2010 9:12:00 AM): kamu mindsetnya si A
Momo (1/24/2010 9:12:06 AM): atau si B?
Momo (1/24/2010 9:12:14 AM): lepas dari apa pun masalahmu
Momo (1/24/2010 9:12:26 AM): kamu si A yang fokus pada masalah
Momo (1/24/2010 9:12:37 AM): atau si B yang memilih fokus pada solusi?
Momo (1/24/2010 9:12:40 AM): coba renungkan
XYZ (1/24/2010 9:14:47 AM): hmm... ini yang namanya tekhnik membelok kan
XYZ(1/24/2010 9:14:51 AM): tapi ndak apa apa
XYZ(1/24/2010 9:14:56 AM): aq dapet insight baru
Momo (1/24/2010 9:15:04 AM): ya itu yang penting
Momo (1/24/2010 9:15:09 AM): peningkatan kesadaran
Momo (1/24/2010 9:15:21 AM): daripada mencoba membersihkan tempurung si katak
Momo (1/24/2010 9:15:29 AM): lebih baik keluarkan katak dari tempurungnya
Momo (1/24/2010 9:15:36 AM): aku sudah bosan melihat perilaku katakmu
Momo (1/24/2010 9:15:38 AM):
Momo (1/24/2010 9:15:45 AM): lebih baik membuatmu jadi manusia lagi
Momo (1/24/2010 9:15:47 AM):

Rudi Muliyono (Momo), C.Ht. - QHI
Certified-Client Centered Counselor & One Session Cleared Therapist

Commited and proven to heal drugs addicted, trauma and phobia in only one session therapy. Helping people to achieve peak performance, maintaining self-development & have a peace of mind.

No comments:

Post a Comment