Thursday, December 10, 2009

Pilihlah Aksi/Tindakan Anda Dengan Penuh Kesadaran, Bukan Karena Reaktif Terhadap Keadaan

Hidup adalah pilihan.

Udah banyak orang yang tau :p Udah sering orang yang ngomong dan banyak pula di buku ditulis begitu. Kalau hidup memang pilihan. Kok ya banyak yah orang yang tetap aja memilih hidup yang menderita, gak enak, penuh konflik, miskin atau memilih merugikan diri sendiri/orang lain?

Hmmm…

Siang ini, saya adalah orang yang beruntung karena memiliki WAKTU. Di saat banyak orang mengeluh betapa sedikitnya waktu mereka untuk bersantai dan rileks atau menikmati hidup. Saya malah sempat mengeluh betapa saya memiliki terlalu banyak waktu untuk merasa sendirian dan kesepian.

Hmmm…

Terus mulai deh ada yang mikir dan nanya gini, “Pak Momo kan terapis. Udah sembuhin banyak orang. Pasti enak yah hidupnya. Ada masalah apa pun. Tinggal merem, terapi diri sendiri, ilang deh masalahnya” Hahahaha…

Ehm…

Jujur saya juga sempat kejebak pada stereotip atau label yang banyak orang harapkan pada saya dan saya sendiri inginnnya begitu. Sampai saya bertemu kebenaran yang satu ini:

MASALAH AKAN SELALU ADA. Karena hidup itu memang sudah dari sononya begitu Sesuai hukum alam. Ada panas, ada hujan. Ada badai, ada cucara cerah. Ada musim dingin, ada musim panas. Ada musim gugur, ada musim semi. Masalahnya, di musim apa pun, di keadaan apa pun. SELALU ADA saja orang yang senang dan bahagia juga ada orang yang sedih dan tersiksa. Lho?

Pernah seorang sahabat saya curhat melalui YM ke saya. Dia omong gini, “Bro, aku kesal dan marah banget. Seluruh badanku rasanya panas dan darahku mendidih. Aku benci banget sama keadaan ini. Kenapa sih masalah selalu menghampiri aku? Padahal aku gak pernah dengan sengaja cari masalah!”

Ow…

Saya sempat merasakah kepedihan dan kemarahannya sampai saya sendiri sempat gak bisa omong apa. Saya cuma bisa diam sejenak dan berpikir, gimana cara saya menjawab yang bisa dia mengerti dan membuat kedewasaan serta kebijaksanaan yang sudah ada dalam dirinya muncul ya?

Hmmm…

“Begini , Bro!” kata saya. “Matahari itu panas kan ya?” tanya saya.
“Iya, apalagi di Medan sini. Panas banget!”
“Trus, kalau kita kepanasan kayak gitu, enaknya gimana?” tanya saya lagi/
“Yah cari kipas, berteduh, pasang AC.”
“Wah, Bro sudah tahu solusinya Bagus!” Dan saya lanjutkan lagi. “Sekarang ini Bro lagi kepanasan ya kena masalah? Iya kan?”
“Nah, menurut Bro, gimana caranya suapaya Bro gak kepanasan karena masalah ini? Tadi Bro sendiri sudah jawab: cari kipas, berteduh, pasang AC. BUKAN marah-marah sama matahari kan kalau orang kepanasan? Trus, kenapa Bro marah-marah sama masalahnya?”

Diam….

“Aku tahu sekarang Bro sudah mendapatkan jawabannya dan menjadi lebih bijaksana ” lanjut saya lagi.
“Bro, kalau aku ke Jakarta, aku akan temui Bro ya.” Jawabnya lagi, berhenti marah dan lebih tenang

Hehehe…

Hidup adalah pilihan. Tapi BUKAN sekadar pilihan. Banyak kali saya temui termasuk pada diri saya sendiri. Bahwa yang kita kerjakan saat ini bukanlah pilihan yang sudah kita pikirkan secara mendalam dengan hati nurani, pikiran jernih dan sepenuh hati dijalankan. Kita cenderung reaktif terhadap keadaan dan hanya berusaha mengatasi masalah TANPA kita sadar bahwa justru tindakan kita yang berdasarkan pilihan yang tidak sadar saat inilah justru yang jadi biang masalahnya. Hingga terjadilah sebab-akibat yang tidak pernah putus dan selesai.

Jadi, balik ke topik semula. Tentang saya yang sedang menghadapi masalah: perasaan sendirian dan kesepian. Saya sudah mencoba melarikan diri dari perasaan ini sebelumnya. Saya mencoba mengatasinya dengan cara bersenang-senang, baca komik, ketawa-tiwi sendiri, jalan-jalan, cari pacar baru, having fun, dan cekakak-cekikik sama teman2. Bahkan saya mencoba cara positif seperti berbagi dengan orang lain. Menjadi terapis. Menjadi orang yang berprestasi agar dapat perhatian dan lain-lain. Namun, kehampaan ini tidak pernah hilang dan bisa diisi dengan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Saya juga jadi ingat pada seroang sahabat saya yang kena sindrom BlackBerry. Betapa manusia telah menjadi sangat kesepian sehingga kebutuhan untuk selalu diisi dari luar. Berharap senang karena selalu ada yang menemani itu sudah menjadi begitu kronis. “Biar rame aja.” begitu kata salah satu teman saya. Akibatnya adalah, teman saya ini tidak pernah bisa fokus 100% . Saat sedang bersama seseorang. Dia malah asik chatting dan main FB. Gimana gak kesepian? Dia tidak pernah benar-benar berelasi dengan orang di dekatnya. Dan saat kekosongan ini menerpa. Juga ditutup dengan cara menyibukan diri dengan harapan semangatnya dalam mengejar impian bisa menutup kehampaan hatinya. Begitulah siklus hidupnya jadinya setiap hari. Kerja, chatting, karena kalau gak kerja dan chatting dia kesepian, terus akibatnya jadi butuh bergaul, having fun: nonton, jalan-jalan, makan, hiburan. Butuh duit, kerja lagi lebih keras. Agar bisa bayar pulsa chatting, biaya hiburan dan biaya menggapai harapan…. Harapan yang MASIH JAUH di depan. Dan akhirnya proses mencapainya dicapai dengan mengorbankan kedamaian pikiran dan ketenangan batin.


Saat ini lah saya ingat apa dikatakan oleh Pak Gobind Vashdev dalam salah satu sharingnya sebagai pembicara gathering MM, “Selama kebahagiaan dicari dari luar. Selama itulah kita tidak akan pernah bahagia sesungguhnya, karena yang bersumber dari luar, tidak kekal.” Hal ini menguatkan apa yang telah saya pelajari dari Pak Merta Ada, buku-buku Ajahn Brahm dan lain-lainnya.


Ahahaha….

Kok ketawa? Ya iya,orang itu juga terjadi sama saya kok hahahaha… Sampai titik saya sadar dan mulai ketawa ngakak diiringi rasa bahagia bahwa saya sadar, ternyata, selama ini masalah TIDAK PERNAH menghampiri saya. Orang saya yang dengan senang hati menciptakannya dan memilih nyebur di dalamnya dengan sukarela kok :p

Saat saya bediam dan TIDAK BERUSAHA menghilangkan rasa kesepian dan kesendirian itu. Saya mulai menjadi sahabat mereka, berangkulan. Dan, hei, anehnya, saat saya tidak lagi berusaha mengusir mereka. Mereka malah duduk senang dengan diam dan tidak lagi cari perhatian dengan berusaha terus kembali karena maksud mereka baik dan merusaha bilangin bahwa masalah saya sesungguhnya bukan pada keadaan di luar sana.

Di dalam sini…

Hmmm… saya pun tersenyum simpul demi menyadari. Bahwa segala kekacauan dalam hidup saya , masalah, konflik, ketidakberuntungan. Alamak! Ternyata karena saya selama ini tidak memilih dengan sadar tindakan saya tetapi cuma karena REAKTIF dan ingin lari dari PERASAAN serta ketakutan saya sendiri. Astaga!

Maka, saya pun memutuskan untuk berkawan dengan waktu. Saya memilih untuk mengisi waktu yang kosong ini dengan tindakan yang bermakna dan memperkaya diri saya. Mengisi diri saya dengan pikiran baik, meditasi dan merapikan segala yang berantakan yang selama ini terjadi karena tindakan reaktif saya. Penerimaan… membebaskan kita dari penjara mental (emosi dan pikiran). Dan setelah kita bebas, kita bisa memilih tindakan yang sesuai dengan rencana kita.

Jadi, jika Anda merasa hidup Anda saat ini kacau, kurang bahagia, batin Anda terasa hampa. Mungkin karena bukan hidup seperti inilah yang Anda inignkan dan rencakan. Coba ambil waktu duduk sejenak. Matikan semua HP, televisi dll yang dari luar. Coba bicaralah dengan hati Anda sendiri secara jujur. Akui perasaan Anda sesungguhnya. Setelah diberi perhatian, maka perasaan2 Anda pun gak perlu lagi cari perhatian dengan muncul semau2nya. Saat itulah ada ketenangan. Dan saat sketsa hati Anda cerah dan biru jernih seperti langit. Mulailah rencanakan tindakan Anda dengan kesadaran penuh untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Demikian sharing saya. Maaf ya kalau kepanjangan dan kalau ada salah kutip hehehe…

Rudi "Momo" Muliyono, C.Ht. - QHI
Certified - Client Centered Counselor& Mind Therapist
http://rudi-muliyono.blogspot.com

Sunday, October 4, 2009

Anakku TERLAHIR KEMBALI - berhenti merokok, narkoba, ketagihan game online

Pak Rudi,

Awalnya, saya mengikutin pelatihan yang Bapak selenggarakan, TRUE RICHES WITHIN yang pertama adalah karena saya memang suka belajar. Dan waktu itu kebetulan saya sedang ada waktu. Saya sangat bersyukur bahwa pelatihan ini seperti menjawab banyak pertanyaan saya. Saya pun mengajak anak saya untuk mengikuti pelatihan TRW yang kedua. Yang kemudian anak saya berlanjut minta diterapi secara personal oleh Pak Rudi.

Anak saya sungguh BERUBAH TOTAL. Saya sampai merasa dia terlahir kembali. Dia BERHENTI merokok, narkoba, juga ketagihan main game onlinenya. Dan yang membuat hati saya sangat bahagia. Dia yang tadinya tidak tahu tujuan hidupnya mau apa. Sepulang dari terapi dengan Bapak di Jakarta. Dia langsung menyatakan diri mau membantu saya mengelola kedai ayam bakar saya untuk belajar mengelola bisnis. Saya sungguh bangga dan besar hati melihat perubahannya. Sekarang dia sangat rajin. Bangun pagi, di kedai sampai kedai tutup. Meski sebagai anak muda emosinya memang kadang masih mudah terpancing. Tapi perubahannya ini, sungguh suatu berkat tak berhingga bagi saya. Saya percaya sekarang dia yang telah terlahir kembali ini akan terus tumbuh dan berkembang, semakin baik semakin harinya.

Terima kasih.


Ibu Tiwi - pemilik restoran ternama, pengusaha ekspor kerajinan dan kedai makanan di Yogyakarta

Bisa Berdamai Dengan Mama.

Pak Rudi,

Setelah mengikuti pelatihan yang Pak Rudi adakan pada tanggal 27-28 September 2009 lalu di Sasanti Garden Restoran, Yogyakarta. Saya akhirnya bisa menuliskan segala isi hati saya melalui surat. Ini sesuai dengan saran dari hati nurani saya yang saya temui sewaktu sesi terapi. Akhirnya, selama ini emosi yang saya pendam sejak lama keluar. Saya merasa hidup BERUBAH total dalam dua hari. Mama sudah membalas pesan saya. Dan relasi kami jadi lebih baik dan terbuka. Terima kasih banyak atas dua hari yang begitu berharga.

Fila - Ibu rumah tangga, businesswoman dan bekerja di perusahaan keluarga.

Ps: kebetulan Ibu dari Fila juga adalah klien saya dan mengofirmasi hal ini. Ibu dari Fila juga bersyukur, "kebekuan" antara beliau dan anaknya akhrinya terurai dan relasi mereka hangat kembali.


Bisa Memaafkan Mantan Kekasih - KEREN!

Pak Rudi, setelah diterapi, kemarin itu sempat bertemu dgn orang yg tlah membuat luka bathin diriku. Ee, pas ketemu sama dia, rasa marah itu entah LENYAP kemana lho hehehehe... KEREN, bisa seperti ini:)) Dan sangat bisa bersikap dewasa untuk mendengarkan segala ceritanya. Walau pun cerita itu sebenarnya adalah yg membuat saya bisa sakit hati .........

Wah SUNGGUH KEREN........nita jadi kagum ma perubahan nita:)) makasih y p:))........SENANG nya mulai damai ma diri sendiri ni baru SUKSES:))

Nita - mahasiswi

Wednesday, September 9, 2009

Sukses Diet Setelah Dihipnoterapi

Dear pembaca,

Berikut ini testimoni dari seorang klien saya. Untuk menjaga privasinya, sebut saja namanya Andi. Andi memiliki berat badan 215 kg. Selalu gagal diet dan tidak bisa menahan nafsu makan. Butuh berapa kali sesi terapi untuk kasus "berat" seperti ini? Cukup dua sesi saja dengan hipnoterapi hehehe...



Woiii rud gw skrg makin oke. Uda bener2 vegetarian en ga makan nasi. Cm kadang2 aja masih kepengen makan nasi. Tapi, udah jarang banget. Kalo gw PAKSA makan daging eneg sendiri en gw berasa salah gede hehehe thanks bos



Senang sekali saya mendengar kemajuannya ^_^ Saya banyak membaca PROMOSI di koran2 atau media2 yang kadang memasang biaya program sampai belasan juta dan belasa sesi untuk pelangsingan. Nah, mengapa saya posting ini? Mau dianggap promosi? Yah MEMANG wakakaka… Promosi ciamiknya metode terapi ala QHI :p Tapi, gak cuma promosi, saya juga akan bagi rahasia keberhasilan terapinya ;-)

Mengapa diet GAGAL? Karena diet itu TIDAK MENYENANGKAN dan seringkali TIDAK COCOK sama orang yang menjalankannya. Karena terasa tidak menyenangkan dan tidak cocok, seringkali kita mesti MEMAKSA diri untuk menahan nafsu makan atau bahkan melaparkan diri (yang sudah jelas metode diet yang salah dan ditentang para ahli nutrisi karena mengacaukan pola metabolism tubuh). Saat kita MENEKAN PAKSA rasa gak senang dan gak nyaman karena gak cocok itu, terjadilah penekanan emosi yang secara hipnoterapi disebut REPRESSED CONTENT! Saat emosi yang tertekan ini MELEDAK. Itulah saat terjadinya kita KALAP makan dan kemudian terjadi YOYO EFFECT. Ujung2nya -> SELULIT!

Bagaimana hipnoterapi BERHASIL? SIMPLE, saya membimbing klien saya untuk membuat SEBUAH PROGRAM yang COCOK, MUDAH DIJALANKAN dan DISUKAI oleh bawah sadarnya. Karena cocok, mudah dijalankan dan disukai otomatis MAU dan BISA menjalankannya. Baca kembali sharing Andi di atas. Setelah terapi, biasanya Andi sukarela makan daging sampai kelebihan dan buat dia gemuk. Sekarang, mau makan daging aja mesti MAKSA. Enak kan, sama saja TIDAK DIET. Mengapa? Diet kerapkali diasosiasikan dengan menahan diri. Nah, kalo ini malah sebaliknya? Secara otomatis malah suka sama pola makan barunya dan TIDAK BISA LAGI balik ke pola lama. Itu namanya sudah mengubah habit, bukan lagi diet. Oh ya, teknik yang saya gunakan adalah teknik BARU yang saya buat dari hasil saya menerapi banyak orang. Selalu ada yang baru ;-) dan semakin EFEKTIF serta EFISIEN. Itulah prinsip saya sebagai terapis QHI.

MAU? Hahaha… Emang iklan tri ya :p

Rudi Muliyono, C. Ht. - Quantum Hypnosis Indonesia
Certified - Client Centered Hypnotherapist
www.rudi-muliyono.blogspot.com

Monday, August 24, 2009

Setiap Orang Miliki Rahasia Kekayaan

21/02/2009 08:44:07 YOGYA (KR) - Kaya tentu menjadi impian setiap orang. Rahasia untuk menjadi kaya sebenarnya juga ada di setiap orang. Tinggal bagaimana rahasia kesuksesan masing-masing individu digali, caranya lewat restrukturisasi pikiran. Dengan begitu setiap orang akan mampu memaksimalkan potensi diri untuk mencapai kesuksesan yang sesungguhnya.
“Selama dua hari workshop yang akan dimulai Sabtu (21/2) hari ini, peserta akan diarahkan tahap demi tahap untuk memaksimalkan potensi diri, ada juga sesi terapi untuk menghancurkan mental block, dan cara-cara positif yang akan mendukung perubahan diri secara signifikan, permanen dan holistik guna mencapai kesuksesan,” kata Koordinator Acara True Riches Within (TRW) Inka Marisayu kepada KR di Kantor Learning Time Graha STMIK Amikom Yogyakarta, Jumat (20/2).
Menurut Inka Marisayu, acara TRW sendiri akan digelar di Wisma LPP Demangan Baru 8 Yogyakarta 21-22 Februari dipandu Rudy Muliyono SE CHt, murid paling berprestasi dari pakar teknologi pikiran ternama Adi W Gunawan. Saat ini Rudi Muliyono dikenal sebagai seorang trainer di beberapa perusahaan besar, berbagai kasus dari segala penjuru tanah air yang berkenaan pemrograman ulang pikiran bawah sadar telah berhasil dipecahkannya dengan baik serta membawa perubahan yang signifikan dan permanen bagi para kliennya.
“Pendaftaran sudah kami tutup, kami meminta maaf bagi masyarakat yang belum berkesempatan mengikuti acara seminar TRW saat ini, lain waktu tentu kami akan mengadakan lagi,” kata Inka Marisayu.
Menurut Inka, TRW merupakan workshop yang berbeda dengan workshop-workshop lainnya, karena ada beberapa sesi terapi. Dengan mengikuti workshop TRW selama dua hari satu malam ini, peserta akan dibekali suatu kemampuan untuk melacak akar masalah yang menghambat keberhasilan. Sehingga seseorang akan menjadi money magnet dengan sangat mudah dan mengalami berbagai ‘kebetulan’ yang diinginkan sesuai impian peserta.
Setiap hari, peserta akan menjalani 5 sesi workshop yang terdiri 2 sesi materi dan 3 sesi terapi. Materi dan terapi yang akan diberikan antara lain mengakses pikiran bawah sadar secara sadar, mengenali tipologi sugestibilitas dan lain-lain. (Apw)-g

Taken from Kedaulatan Rakyat (Online)
http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=192229&actmenu=44

Friday, August 21, 2009

Hidup Saya Berubah Drastis!

Pak Adi, Terima kasih atas kebaikan bp selama ini tak lupa sy ucapkan terimakasih kpd Rudi Mulyono Cht (Momo) yg telah membantu membereskan mental blok tertentu yg "bandel" hanya dalam 2x sesi Therapi. Salam Bahagia Arifin

Sent from BB-nya Ipin

====================================================================

From: "Adi W. Gunawan" Date: Mon, 13 Jul 2009 17:50:52 +0700 To: Subject: [Money Magnet] Arifin QLT1 Hi Alls,

Saya mendapat email dari Pak Arifin, peserta QLT 1 di Selecta. Perubahan yang ia alami begitu dahsyat dan sampe jadi bintang iklan Bank Permata…ck..ck..ck.. Yang Pak Arifin itu yang pake baju putih sedang berbicara pake HP.

Selamat ya Pak Arifin. Kami ikut bahagia dengan kemajuan Bapak.

Testimoni Pak Arifin sudah saya sedikit “modifikasi”, atas ijin beliau, untuk menjaga privasi.

Salam hangat selalu,

Adi

====================================================================

From: arifin sutedja [mailto:arifin. sutedja@gmail. com] Sent: 11 Juli 2009 23:16 To: adi@adiwgunawan. com Subject: Scientific Meditation

Dear Pak Adi, Sy alumnus QLT 1 Malang yang sempat maju duduk di depan sebagai "Mama Arifin".

Hidup saya sudah banyak berubah, setelah pulang dari Malang, saya pulang langsung mencium ibu saya tercinta & sangat terbantu dengan sesi terakhir untuk memaafkan papa yg telah tiada. Saya juga telah melakukan saran dari subsconscious utk mencetakkan buku Pelimpahan jasa kepada Papa yang telah meninggal.

Dan saya juga sudah minta bantuan terapis, salah satu murid Pak Adi di Jakarta utk membereskan mental blok tertentu yang “bandel”. Dan hasil terapi juga sangat terasa. Tidak berapa lama saya ditawari untuk menjadi Talent salah satu Bank dan fotonya sudah terpasang di jembatan Bundaran HI walaupun sebelumnya sudah 5 tahun saya bekerja di Advertising tidak pernah ditawarkan jadi Talent iklan.

Terus saya juga sudah mendapatkan rumah tinggal sendiri didekat rumah mama yang sekarang, sehingga kalo ada sesuatu masih bisa menjenguk mama. Dream saya yang ditulis di QLT 1 yaitu ingin memiliki rumah yang dekat rumah mama berkamar 4, ada garasi sehingga tidak bayar lagi sewa parkir mobil seperti sebelumnya, syukurlah bisa terwujud.

Terus akhirnya juga saya bisa belajar PhotoReading ke Certified Trainer di Malaysia. Terima kasih banyak saya haturkan ke Pak Adi, Bu Elly & team QLT1 Malang. Suatu saat saya ingin membalas kebaikan Pak Adi dalam bentuk apapun asal saya mampu. Saya baru selesai membaca artikel terbaru Bapak mengenai "Scientific Meditation". Dan ini sangat menggugah saya untuk melatih meditasi lagi. Dalam benak pikiran saya apabila dengan "Scientific Meditasi" kita sebagai manusia mencapai "The Awakened Mind" atau lebih the "The Evolved Mind", bukan tidak mungkin kita dapat "Memutus Roda Samsara" pada saat kehidupan manusia ini & juga bisa membantu/membimbing yang lainnya untuk hal yg sama bila yang lainnya juga ingin/tertarik pd Scientific Meditation ini. Pak Adi, bila Bapak berkenan untuk melakukan pelatihan / pengajaran , saya daftar yg pertama yach Pak. Salam Metta & Mudita.
Semoga Pak Adi selalu Sehat, Kuat, Damai & Berbahagia Selalu. Arifin

Monday, June 29, 2009

Tentang memutuskan ^_^

Dear CM, sori ya baru bales :-) Aku tgl 19-24 Juni kemarin sibuk banget di Surabaya. Pulangnya udah ada kerjaan jadi pembicara lagi di yayasan tuna netra. PUJI TUHAN aku masih dikasih ijin buat produktif ya ^_^

Ini masalahnya, jujur aja, susah dibahas pakai email nih :p Karena ada konflik batin ya. Begini, hidup kita adalah KITA SENDIRI yang memutuskan BUKAN pikiran atau perasaan kita. Lah! Memangnya kenapa kalau ada bagian yang gak mau atau mau. Kan Mbak CM bisa nilai sendiri mana yang lebih baik. Kok malah ikutan bingung sih? Haiya! Hehehe...

Sebagai manusia, kita juga dilengkapi yang namanya HATI NURANI. Nah, kita bisa menilai, pikiran/perasaan mana yang lebih baik bagi diri kita. Mbak yang tentukan dong. Jadi, yang mesti dilakukan adalah: ambil KEPUTUSAN dan TANGGUNG JAWAB. Enak aja diserahin ke subconsnya hehehe... Mereka kan cuma kendaraan kita loh. Masa nyuruh kudanya yang ambil keputusan. Nanti dibawa mandi lumpur lagi :-D Eh salah ya, kerbau yang suka mandi lumpur. Pilih maunya Mbak apa, bagian yang gak selaras dengan kemauan Mbak itu yang diterapi dan diedukasi.

Semoga emailnya saya membantu ya ^_^

Rudi Muliyono, C. Ht. - Quantum Hypnosis Indonesia Client Centered Hypnotherapist www.rudi-muliyono.blogspot.com

-----Original Message-----

From: CM

Sent: Monday, June 22, 2009 2:57 PM

To: rudi.muliyono@gmail.com

Subject: Hai Momo...

Hai Momo, apa kabar? Semoga selalu baik ya…

Udah lama aku pengen kirim email, tapi pas mau nulis self talk ku malah jadi negatif. Part ku ngerasa aku terlalu manja, apa-apa maunya ditanyain, gak mau nyari jalan keluar sendiri. Karena ngerasa gak enak hati, jadi batal deh nulis nya. (hh…dia mulai keluar nih waktu aku nulis ini).

Tapi makin lama masalahku bukan nya beres, malah bikin feel no good. Kan gak salah ya Mo kalau aku nanya sama kamu?? Wong aku memang gak tau dan butuh bantuan kok. (duuhh..perasaan ku makin gak enak. Ho'oponopono dulu ah...)

I’m back…

Gini Mo, barusan ini aku liat statusnya Mb’Ely di YM yang bikin pengumuman jadwal QLT Agustus. Perasaanku langsung gak karuan deh, aku coba di Ho'oponopono masih gak mau hilang juga. Aku jadi inget ama jadwal QHI Workshop yang udah 2 kali aku lewatin. Kok malah timbul rasa marah ya?

Keinginan untuk ikut QHI Workshop masih sangat kuat, tapi gak tau kenapa kok kayaknya susah banget untuk aku wujudkan. Seperti ada part yang gak suka… Aku pernah coba deep trance spy bisa EST tapi malah jadinya deep sleep…

Selama 3 bulan ini, aku ngerasa makin tenang dan lebih sabaran. Tapi kok kayak nya ini bukan aku ya?? Biasanya kalau pengen sesuatu aku selalu berusaha untuk mewujudkannya, tapi ini kok malah pasrah (yang apatis). Aku malah jadi memaklumi diri sendiri kalau aku gak mencapai sesuatu, terasa bahwa apa yang aku inginkan itu sebenernya gak penting-penting banget.. Bingung deh Mo, rasanya aku makin jauh ama impian ku. Aku mesti gimana? Ada sesuatu yang mesti aku lakukan gak? Bantuin aku ya….Makasih banget Momo…

Salam,

CM

Saturday, June 13, 2009

12 Menit Dalam Hidup Anda...

…apa yang telah Anda lakukan?


Saya sangat terinspirasi sebuah kalimat dalam film STAR TREK yang baru saja saya tonton. Dalam salah satu adegan, Kapten Pike bicara dengan James T. Kirk (bagi penggemar film Star Trek sejak jaman jadul pasti tahu karakter ini selalu menjadi ikon film Star Trek yang tak pernah mati hehehe… Bahkan, film ini dibuat sebagai prequel untuk serial-serial yang sudah lebih dulu difilmkan dengan menceritakan kembali kisah hidup Kapten James T. Kirk sedari dia lahir) setelah menyaksikan perkelahian James dengan para awak Starfleet. Kapten Pike bicara begini:

Ayahmu mendapatkan kesempatan menjadi kapten sebuah kapal bintang hanya 12 menit. Dan dalam waktu sesingkat itu dia memilih menyelamatkan 800 nyawa termasuk nyawa istrinya dan dirimu. Dia tidak menyerah sampai akhir. Dia terus melawan. Aku menantangmu melakukan yang lebih hebat.”

Mungkin ada yang sudah mulai berpikir, “Ah, ini kan cuma film!” Ya, makanya cuma 800 yang diselamatkan hehehe... Dalam kehidupan nyata, ada orang yang berbuat tidak kalah hebatnya. Mau didaftar?

1. Ada seorang yang masuk kategori jenius dan jadi salah satu dosen termuda di tempat di mengajar. Dia memilih menjadi seorang pemimpin agama yang tulisan-tulisannya telah membawa begitu banyak pencerahan bagi dunia. 5 menit jutaan orang membaca buku tulisannya: Membuka Pintu Hati yang diterbitkan kembali dengan judul Si Cacing dan Kotorannya, beliau telah mengubah hidup orang banyak. Dialah Ajahn Brahm.
2. Tersebutlah Pak Sudiyo (saya membaca tentang beliau di harian KOMPAS, sudah coba saya search di kompas online gak ketemu. Sori, saya lupa tanggalnya ^_^) yang dengan filosfinya selama bertahun-tahun: TEKUN, TEKEN, TEKAN mendapatkan penghargaan dari pemerintah karena telah menjadi pelopor penghijauan kembali hutan yang sudah gundul. Setiap menit yang dia berikan untuk merawat kembali hutan di desanya telah membangkitkan kembali desa-desa di sekitar hutan itu dari kemiskian. Sekarang, mereka bisa hidup dari pariwisat dan air kembali mengalir jernih tak kenal musim.
3. Ada juga orang biasa yang memilih menyelamatkan satwa liar di lingkungannya.
4. Ada orang tak dikenal yang memilih memberdayakan anak-anak di sekolah kolong jembatan.
5. Ada ibu yang setiap detik dia berikan untuk merawat anaknya, ia tidak sadar bahwa ia sedang membesarkan calon penerus dunia ini.
6. Ada ayah yang bekerja dengan tekun untuk membiayai rumah tangganya. Setiap detik dia bekerja dengan tekun. Ia telah berjasa besar bagi banyak kehidupan. Mungkin ia ayah bagi seorang Barrack Obama yang saat ini keputusannya bisa jadi menentukan nasib dunia.
7. Dan ada ANDA yang jika dalam 12 menit saja kehidupan Anda setiap hari, Anda berikan kepada kebaikan hidup Anda dan sekitar Anda. Efeknya akan berantai dan tidak akan pernah terputus.

Apa yang sudah Anda lakukan dalam 12 menit yang lalu? Sudahkah Anda menggunakan hanya 12 menit saja dalam hidup Anda untuk berbuat hal yang berguna? Atau, Anda sedang sibuk membuat hal yang tidak produktif? Atau malah berbuat sesuatu yang Anda sebenarnya tahu itu negative?

12 menit dalam hidup Anda, mulailah dari sana
12 menit saja, senyumlah kepada semua orang yang Anda jumpai
12 menit saja, hargailah segala prestasi dan kontribusi orang lain dalam hidup Anda
12 menit saja, hitunglah berapa banyak orang yang bisa Anda bantu dengan berbagi pengalaman Anda
12 menit saja, Anda bisa menulis dan membantu memberikan kebahagiaan banyak orang
12 menit saja, hargailah diri Anda sendiri dan berbuat baiklah kepada diri Anda, gunakan waktu dengan baik dan bermakna

Anda PASTI bisa ^_^ jika mau memulainya!

Seperti kalimat bijaksana yang saya dapatkan dari sebuah KOMIK (ya komik, dari sini pun kita bisa belajar banyak):
“Orang pintar yang tidak pernah beraksi pasti kalah dengan orang yang lebih bodoh darinya namun beraksi. Namun seorang pengecut, hanya bersembunyi di balik teori dan kata-kata mesti mengetahui kebenaran.”

12 menit saja, BERAKSILAH!!!



Rudi Muliyono, C.Ht. - Quantum Hypnosis Indonesia
Client Centered Hypnotherapist

www.rudi-muliyono.blogspot.com

Thursday, June 11, 2009

TULUS!

Apa sih artinya tulus?

Salah satu kakak saya di milis ini yang paling sering sebut-sebut soal ini juga. Namun, saya sama sekali gak ngerti. Apa sih yang dimaksud dengan tulus? Memberi tanpa pamrih? Ini juga saya ga ngerti. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan tanpa pamrih? Apa dengan memberi terus merasa bahagia itu sama dengan tanpa pamrih? Kalau orang memberi untuk merasakan kebahagiaan artinya berpamrih dong hahaha… Eeh, lupa, saya kan bukan tipa A ya, saya tipe B :p Karena di sekeliling saya 95% orang tipenya pemikir dan analitis serta banyak yang juga lebih suka mikir daripada aksi. Saya kadang kebawa juga deh, maklum, tipe B, gampang terpengaruh. Saya jadi suka bingung dengan definisi dan makna kata bagi setiap orang.

BODO AH!

Pada satu titik, saya merasa jenuh dengan semua ini. Ada juga yang sering bilangin saya, “Be yourself!” Ini juga ngaco sih sebenarnya menurut saya. Jadi diri saya yang mana sih yang sebenarnya menurut dia itu saya perlu menjadi demikian hahaha… Yah, sekali lagi, itu kan soal persepsi dan pikiran aja ya. Gak perlu dibikin jadi repot deh, kalau buat saya ^_^

Saat saya merenung, saya sempat heran, mengapa saya kok masih juga terperangkap dalam pola yang sama ya? Sukses dengan gemilang, prestasi naik cepat, banyak yang bilang saya hebat. Namun, mengapa setiap kali saya ingin “naik” lagi. Segala masalah selalu muncul lagi dan sepertinya ingin membawa saya kembali ke keadaan semula. Comfort Zone!

Ini sudah sering dibahas di milis ini. Ada istilah homeostasis, UP and DOWN, dan lain-lain. Ada yang ngajari supaya pasrah, bersyukur. Pertanyaannya, apakah pengertian pasrah dan bersyukur itu sama bagi setiap orang. Dan jika salah satu pengertian itu bisa dipahami dan cocok buat satu orang, apakah sudah pasti cocok sama orang lain? Mencerna makna dan rasa dari suatu pikiran/perasaan, sungguh butuh ketekunan dan kemauan untuk belajar.

Saya tiba-tiba mengingat kembali saat saya sungguh dikatakan sukses dan merasa demikian. Saat saya bisa menjadi seorang top producer di sebuah perusahaan asuransi, saat saya bisa membangkitkan kembali cabang sebuah kursus memasak dan bikin roti yang omzetnya terpuruk dalam waktu tiga minggu. Saat saya bisa membantu klien saya bebas dari masalah yang menderanya selama belasan tahun dalam satu sesi terapi. Apa ya? Apakah yang membuat saya sukses saat itu?

ALL OUT! Itu jawabnya, saya mengingat saya bekerja hanya demi KEPUASAN PRIBADI. Hati-hati mencerna pengertian dari kalimat ini ya  Terima kasih kepada Pak Sjam yang telah membantu saya lebih memahami dengan oborolan kami di telepon. Saya jadi mengerti, saat saya merasa TIDAK PUAS atas apa yang saya kerjakan, menghasilkan banyak uang pun, rasanya hambar. Dan untuk mengisi kehambaran ini, saya mulai ngawur membelanjakann uang atau mulai bersikap ingin dihargai karena ketidakpuasan tersebut. Saya jadi ingat bahwa setiap kali saya sukses, TANPA DISADARI saya justru sama sekali tidak berharap sukses atau punya target tertentu. TENTU, tentu saya punya impian jadi orang kaya. Namun, mindset saya saat bekerja yang membuahkan keberhasilan itu adalah TIDAK untuk dihargai orang, TIDAK untuk dapat hasil maksimal, TIDAK juga untuk dipuji orang dan BULLSHIT kalau mau dibilang untuk membantu orang atau berbuat baik. Saya hanya melakukannya demi KEPUASAN PRIBADI. Ini mungkin ironi atau kontradiksi ya  Mari kita puaskan orang yang bertipe A. Saat saya merenung itu, saya jadi sadar. Bahwa saat2 saya TIDAK sadar bekerja all out itu adalah saat saya hanya ingin mengerjakan segala sesuatu itu semaksimal saya. Segala daya yang ada dalam diri saya selama belum dikeluarkan saya TIDAK MAU BERHENTI. Dan saat saya sudah selesai mengerjakan pekerjaan saya hari itu habis-habisan, meski lelah, saya merasa senang dan bahagia luar biasa. Gak peduli apakah hasilnya sudah kelihatan apa belum atau gimana. Saat saya menjalankan prosesnya dengan ALL OUT. Itulah yang tanpa saya minta orang bilang BAIK dan jujur saya sudah gak peduli lagi pada pujian atau penghargaan karena saya secara pribadi sudah merasa PUAS. Karena saya sudah merasa PUAS dan BAHAGIA, saya jadi gak butuh stimulasi dari luar seperti entertainment yang berlebihan atau uang dihabisin buat beli yang gak butuh cuma untuk memuaskan hasrat saja. Saya hanya merasa, CUKUP! Semuanya sudah cukup bagi saya. Segala yang saya dapatkan adalah bonus PLUS yang menambahkan kebahagiaan saya. Bukan bonus yang sudah minus duluan karena pekerjaan yang dilakukan dengan setengah hati. Terus, ada yang bilang, “Itu namanya TULUS, Pak Rudi”

AH, se bodo teuing. Yang penting saya puas. Dan jika karena kepuasan saya bekerja ALL OUT mendatangkan kebaikan bagi orang lain. Saya juga gak ambil peduli tuh :p Itu sih udah jadi bagian mereka lah. Mungkin saja makna tulus bagi saya adalah; Saya tulus jika saya bekerja dengan PUAS HATI. Dan, saya puas hati jika sudah bekerja all out” Ini menyebabkan saya, kalau ambil contoh kasus terapi, TIDAK MAU berhenti menggali masalah dalam diri klien sampai TUNTAS dan setelah cek dan ricek berulang kali dan kadang sampai sepuluh kali saya cek lagi dan klien benar-benar YAKIN dia sudah enak dan masalahnya sudah gak terasa, baru saya PUAS dan membawa klien keluar dari sesi rileksasi. Pak Rudi, itu apa gak self-centered therapist namanya? Yah, kalau dengan menjadi self-centered therapist yang mengejar kepuasan pribadi saat menerapi hingga berbuah terapi yang all out hingga kliennya sembuh dengan habis2an juga, gpp lah :p Gitu jawab saya hihihi…

Rudi Muliyono, C.Ht. - Quantum Hypnosis Indonesia
Client Centered Hypnotherapist

www.rudi-muliyono.blogspot.com

Tentang alam bawah sadar.

Perlu hati-hati dalam menyikapi soal ini menurut saya, Pak Arifin dan Pak Danang ^_^

Saya lebih suka menyebutnya PIKIRAN bawah sadar daripada ALAM. Itu kesannya kok jadi gimana gitu. Pikiran bawah sadar memang bisa jadi gerbang ke ilmu metafisika. Saran saya, hal ini perlu dipelajari dengan baik dan ada baiknya mengerti landasan ilmiah dan risetnya.

Ada seorang teman saya yang sangat saya sayangi. Dia sangat berbakat dan punya potensi luar biasa. Namun, saya melihat hidupnya saat ini jadi terjebak dalam ilusi kebenaran yang terdistorsi persepsinya sendiri tentang apa itu kebenaran. Akhirnya, keinginannya untuk membantu orang banyak dan menjadi seorang penyembuh pun, sampai sekarang gak terealisasi juga. Asik dengan ilusi pikirannya sendiri. Banyak orang yang kehilangannya kesadarannya dan kalau gak dibilang jadi kurang waras mungkin bisa dibilang jadi kurang kesadarannya. Jika Pak Arifin mau belajar. Belajarlah pada guru yang reputasinya sudah terbukti memang baik dan apa pun kemampuan yang dimilikinya memang berguna bagi kebaikan dirinya dan sesama. Jadi, gak sekadar menarik atau untuk senang-senangan aja. Saya pernah dinasehati Pak Adi tentang ini. Adalah percuma larut dalam euphoria ALAM lain kalau di dunia sendiri kita tidak berkarya apa pun yang berguna bagi kita dan sesama. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Boleh lihat-lihat ke alam lain selama kaki masih di bumi dan pikiran masih menunjung langit (Tuhan) kita. Remember that!

^_^

Rudi Muliyono, C.Ht. - Quantum Hypnosis Indonesia
Client Centered Hypnotherapist

www.rudi-muliyono.blogspot.com

From: money_magnet@yahoogroups.com [mailto:money_magnet@yahoogroups.com] On Behalf Of arifin.sutedja@gmail.com
Sent: 11 Juni 2009 16:23
To: money_magnet@yahoogroups.com
Subject: Re: [Money Magnet] DUNIA ALAM BAWAH SADAR



Pak Danang, Lokasi padepokan meditasinya dimana? Trus apakah ada Gurunya yg mengajar tehnik2 meditasinya.


Mohon infonya.

Thx
Sent from BB-nya Ipin
________________________________________
From: Danang Iftian
Date: Thu, 11 Jun 2009 15:52:50 +0700
To:
Subject: Re: [Money Magnet] DUNIA ALAM BAWAH SADAR
Kalo mememang pikiran bawah sadar terhubung satu sama lain di "alam bawah sadar", maka fenomena telepati terpecahkan.
Di tempat saya ada sebuah padepokan meditasi yang mengeksplor alam ini.
Seluruh anggotanya dapat saling berkominikasi tanpa batas jarak dan waktu (tanpa pake HP..lho)
Dan melakukan sugesti juga tanpa batas jarak dan waktu serta gak perlu komunikasi verbal.
Mereka juga menyebutnya Alam Bawah Sadar bukan alam ghoib ato alam jin.
Di alam ini mereka bisa saling bertemu dan berkomikasi layaknya di alam nyata, dalam kondisi hipnosis di alam nyata. Bahkan kadang sampai beberapa hari dalam kondisi hipnosis. Kalo ditanya katanya di alam sana sangat menyenangkan dan sampai lupa waktu untuk balik.
Kalo dilihat dari kwalitas hidup, mereka luar biasa. Gak ada yang miskin dari segi apapun.
Benarkan alam bawah sadar itu ada...? Saya nggak tau.

Sunday, May 31, 2009

Hidup Adalah Sebuah Proses

Dear Momo,

Kalau ngikutin postingan seorang Rudi Muliyono di milist MM, saya jadi makin "ngeh"
Kalau memang setiap manusia itu selalu punya masalah...
Sekarang tinggal gimana setiap manusia itu menyikapinya.
Rasa kesepian, rasa takut kekurangan... Normal banget kan? Saya ngerasain!
Dan ternyata, Momo juga! :-)

Setiap baca postingan2 Momo, jadi suka ngerasa, gw banget yah? Ehmmm maksud, kok gw juga gitu?
Saya belajar buanyak banget dari seorang Momo lewat tulisan-tulisannya Dan beberapa kali temu muka :)
Bukan hasil yang di fokusin, tapi proses hidup itu sendiri. Bukan juga orang lain yang disalahin untuk apa yang terjadi sama diri kita.
Proses yang baik, gak usah mikir hasil, kalau orang tua saya selalu bilang,
"Gusti Allah ora sare" masa iya sih, kalau prosesnya udah baik, hasilnya amburadul?
Allah kan Ga pernah tidur!

Mo, saya seneng banget udah di Bantu untuk melewati tangga-tangga awal pembelajaran.
Dulu, saya selalu liat Dan mau loncat ke tangga paling atas. Tanpa mau melewati Dan membersihkan
Program2 di tangga-tangga pertama.
Tapi, dengan melihat kamu Dan belajar dari kamu, saya gak lagi mau tergesa-gesa.
Beresin dulu yang sekarang...
Thank you yah Mo....
Saya nyaman banget kalau cerita sama kamu, se frekwensi kali yah? :-)
Pokoknya terima kasih banyak!

Salam,
Erita

Saturday, May 16, 2009

Sungguh Tak Kuduga!

Selamat malam Pak Rudi,

Pertama-tama saya hendak mengucapkan banyak terima kasih pada Pak Rudi. Sungguh saya dulu tidak mengira bahwa saya bisa berubah begitu banyak seperti sekarang ini. Saya yang dulu sering merasa canggung dan pemalu, tidak berani menegur orang lebih dulu, sejak saya diterapi mulai berubah jadi lebih santai, suka bersosialisasi dan tidak canggung lagi. Rasanya nyaman sekali. Dan perubahan ini berlangsung terus sampai sekarang sehingga saya makin merasa nyaman dengan diri saya sendiri, dan makin percaya diri. Dulu saya pikir supaya saya bisa percaya diri saya harus ikut John Robert Powers atau sebangsanya, ternyata hanya dgn diterapi Pak Rudi saya sudah mendapatkan itu. Dan saya juga berterima kasih atas kesediaan Pak Rudi untuk membimbing saya via email dan chatting sehingga saya bisa menyembuhkan luka batin saya, sehingga sekarang saya bisa lebih sabar, tidak mudah panik dan lebih tenang. Terima kasih banyak Pak Rudi, God bless you always.

Salam hangat

Mary

Sahabat, Guru dan Temanku ^_^

Perkenalan saya dengan dunia pikiran dimulai dengan satu cerita seru seorang sahabat saya bernama Rudi Muliyono yang saya kenal sejak 5 tahun lalu. Suatu hari, Rudi atau yang biasa saya panggil Momo ini bercerita bagaimana hebatnya pikiran manusia lewat pengalamannya mengikuti SuperCamp V di Jakarta, Mei 2006 silam. Cerita dan pengalaman yang begitu menginspirasi, yang hingga kini selalu saya syukuri. Karena inspirasi cerita itulah yang membawa kaki dan hidup saya kini untuk bertemu dengan banyak teman baru serta guru-guru kehidupan yang senantiasa membagi ilmunya bagi dunia. Hal yang dulu tak pernah sedikitpun terpikirkan oleh saya.

Awalnya saya dan Momo berkenalan di dunia maya lewat salah satu bisnis online yang kami geluti. Dari awal saya kenal pria berkulit putih ini dia sudah biasa jadi selebritis milist hahahaha... Kepandaiannya serta kemauannya untuk selalu belajar agar jadi yang terbaik di bidangnya , membuat banyak orang berdecak kagum. Saya salah satunya. Dan beruntunglah saya, ternyata Momo ini adalah orang yang tidak pelit ilmu. Selama 5 tahun ini, saya terus menerus belajar dari dia. Bukan lagi soal bisnis online tapi kehidupan.

Buat Anda yang masih punya pola pikir bahwa usia muda artinya belum bijaksana, buat saya artinya Anda belum bertemu dengan sosok satu ini. Kemauannya yang luar biasa untuk menemukan jati diri dan hakekat hidupnya di dunia, menghantar Momo menuju berbagai kesadaran melalui pengalaman hidup yang mencengangkan. Selalu bangkit dan belajar sesuatu dari tiap kejadian serta membuatnya sebagai pelajaran yang dipahaminya dengan benar, membuatnya matang.

Bagi banyak orang, termasuk saya, Momo ini adalah sahabat serta salah satu guru kehidupan saya yang terbaik. Sebagai terapis, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan hipnoterapi dikuasainya dengan baik. Saya banyak kali dibantu beliau dalam menemukan berbagai hambatan hidup berdasarkan memori buruk atas berbagai pengalaman hidup saya selama ini. Di kursi terapinya yang empuk, saya berkali-kali serasa dihidupkan kembali dengan kelegaan dan pemahaman baru mengenai hidup ini.

Tidak hanya itu, saya juga sering dibangunkan kembali saat chatting oleh Terapis satu ini. Tanpa saya sadari, Momo mengajarkan, mengarahkan saya banyak hal bijak dan juga potensi-potensi diri yang tadinya tak saya sadari hanya lewat chatting. Perubahan ini tak hanya memberi dampak baik bagi saya, namun juga bagi setiap relasi yang saya bangun dengan sesama dan keluarga.

Berkat bantuan seorang sahabat baik sebaik Momo ini, saya kini bisa menatap hidup saya sebagai satu perjalanan yang mengasyikkan, yang membahagiakan penuh berkat dan cinta dari sesama dan semesta.

Semoga semua hidup berbahagia
Saya mengasihi Anda semua...

~ Dwi Yuniarti Dharmanto, 30, copywriter ~

Friday, May 15, 2009

Halo!

Dear pembaca,


Salam ketemu di blog saya ini. Blog ini masih baru. Jadi, belum semua isinya terposting. Sambil menunggu banyak tulisan baru saya dikumpulkan dan ditulis lagi, Anda bisa menikmati tulisan-tulisan yang ada saat ini yang termasuk dalam kategori BASIC atau mendasar sehingga lebih mudah dimengerti. Sebagian besar saya ambil dari guru-guru saya yang sangat mumpuni dan pakar dalam mind technology. Tulisan-tulisan yang lebih ADVANCED akan menyusul kemudian. Silakan meninggalkan komentar dan pertanyaan jika Anda menginginkannya. Saya akan menjawab sesegera mungkin. Semoga isi blog ini dapat bermanfaat bagi Anda.

Terima kasih.


Rudi Muliyono

Langsing Dengan Hypnosis

Dear Pak Momo,


Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk Hypnoslim yang begitu singkat namun juga begitu dahsyat.
Setelah di terapi, esok harinya langsung celana saya terasa longgar, dan badan saya terasa lebih ringan.
Apakah efeknya langsung begitu terasa?, saya sendiri sampai terheran-heran, kok cepat banget.
Pikirku mungkin celanaku yang sudah molor karena udah di pake 2 hari, he…, tapi ternyata sampai di kos saya coba
Pake celana yang lain, hasilnya juga sama, terasa longgar.
Sebelum di terapi sama Pak Momo, saya sempat diet kira2 2 minggu, sangat tersiksa, pagi dan malam makan apel,
Baru siang hari makan nasi. Saya tidak suka makan buah jadi pada waktu itu saya benar2 maksa sampai2 setiap kali makan rasanya pengen muntah.
Malam hari juga saya membiarkan diri saya kelaparan, hingga pencernaan saya juga terganggu sampai kadang 2/3 hari baru bisa buang air besar.
Makanya ga banyak efeknya ke tubuh saya, yang ada malah sering bad mood.
Tapi setelah di terapi, saya berani makan apapun, dan kapanpun asal tiak sampai berlebihan, kalo sampai berlebihan maka perut langsung memberi isyarat.
Sekarang saya juga lebih bisa mengontrol selera makan, karena kalo sudah kenyang sudah ga pengen makan apa2 lagi.
Kalo dulu, heemmm hajar terusss, he….
Pencernaan saya juga semakin lancar, meskipun saya tetap tidak makan malam, (bukan maksa tapi memang ga pengen), pagi harinya tetap lancar.
Sampai saat ini saya masih belum berani timbang badan, ya.. Nanti aja dulu deh.. ^_^
Kalo ini sudah benar2 terlihat hasilnya, saya ingin belajar hypnoslim biar bisa bantu teman2 saya yang ingin langsing dan tetap sehat.
Demikian curhatan saya (mo ngucapin terima kasih malah curhat, he..)
Terima kasih Pak Momo… ^_^

Salam
Heni K

Merasa Terlahir Kembali

Halo Hari (katanya jangan dipanggil Pak yah? Maaf kalau salah), dan semua anggota milis Money Magnet.
Salam kenal. Saya Nel, sudah join di milis yang luar biasa ini sekitar 1 bulan, maaf baru posting sekarang.
Saya belajar banyak dari teman-teman, dan pengalaman-pengalaman yang dibagikan teman-teman di sini mengingatkan saya untuk take action daripada terus menunggu, menganalisa atau mempertanyakan kebenaran atau keampuhan suatu metode.

Email Hari mendorong saya untuk berbagi pengalaman.

Hari, sebelumnya saya ucapkan selamat karena telah menemukan mental block yang ada dalam diri Hari.
Mengapa selamat?
Karena banyak orang yang kesulitan mengenali mental blocknya, tidak menyadari, atau bahkan menyangkal.
Kalau tidak pernah menyadari, tidak akan bisa disembuhkan, dan akan terus menjadi penghalang, padahal di luar sana begitu banyak peluang yang terbuka (karena LOA bekerja terus tanpa henti).

Saya juga pernah seperti Hari, tidak percaya diri, kalau bertemu orang bingung bagaimana memulai percakapan, berusaha menghindari mata teman bicara (seperti kata Pak Johansyah, bukan lawan bicara :) ).
Dalam kelas atau seminar, meskipun punya banyak pertanyaan karena saya orang yang selalu ingin tahu lebih banyak, tapi berat sekali untuk mengangkat tangan.
Berbagai macam pikiran bermain, seperti "pertanyaannya bego gak yah?", "perlu gak yah ditanyain?", "mengganggu orang lain gak yah kalau saya tanya?".
Ketika sudah meniatkan diri untuk tidak mengindahkan apa kata orang pun, tangan serasa ada yang menahan.

Lama sekali saya membawa emosi negatif tersebut.
Ketika menyadari adanya emosi negatif tersebut, saya menyangkalnya.
Tadinya saya berpikir mungkin karena saya orang yang pemalu.
Ketika saya merasa tidak kompeten dalam "menjual diri", saya mencari alasan dengan mengatakan "kalau harus mempromosikan diri sendiri kok rasanya seperti orang sombong atau pamer yah?".
Padahal kalau melihat orang lain mempromosikan diri sendiri, saya melihat itu sebagai hal yang wajar.
Sulit sekali menerima bahwa saya tidak percaya diri, mengingat saya yakin dengan kemampuan saya, di sekolah selalu menjadi salah satu yang terbaik, di lingkungan pekerjaan saya selalu memberikan kontribusi terbaik dan tidak pernah mengecewakan.

Bahkan orang lain pun mungkin akan sulit percaya meskipun terlihat dari bahasa tubuh. Beberapa kali saya diingatkan "loe jangan begini begini begini... kayak orang gak percaya diri", "berpikir positif, jangan mikir yang aneh-aneh, bla bla bla...".
Saya juga membaca buku-buku dan mengikuti seminar pengembangan diri dan motivasi, tapi tetap tidak bisa mengendalikan emosi-emosi negatif tersebut.
Sampai saya berpikir ini cuma pikiran saya saja, saya mengada-ada, dan lain-lain.

Sampai bertemu buku Pak Adi "The Secret Of Mindset" (buku yang sangat membuka mata dan pikiran), saya menyadari bahwa hal-hal yang saya rasakan itu wajar dan akhirnya mengingatkan saya akan luka masa lalu yang menyebabkan terjadinya mental block itu.
Dan thank God, sudah diterapi oleh Pak Adi dan Pak Rudi (Momo).
(Pak Adi dan Pak Rudi, terima kasih banyak, saya merasa terlahir kembali. I can't thank you enough. God bless you)

Saran saya untuk Hari:
1. Apapun emosi negatif yang ada, terimalah. Emosi itu ada sebagai pesan.
2. Jika hanya ingin menghilangkan emosi negatif tersebut, bisa dengan EFT (ada di "The Secret Of Mindset").
Emosi negatif biasanya adalah efek dari luka hati atau mental.
Kalau lukanya (core issue) tidak disembuhkan, kemungkinan emosi negatifnya akan muncul lagi.
Jika setelah EFT sembuh dan kemudian muncul lagi, tidak apa-apa, biasanya intensitasnya sudah berkurang, silakan EFT lagi.

3. Tetapi jika ingin mencari tahu penyebab dari emosi negatif tersebut, bisa dengan Ego State Therapy (dengan arahan CD EST yang ada di buku Hard Cover "The Secret Of Mindset").
Jika tidak menemukan apa-apa, jangan kuatir. Mungkin pikiran bawah sadar kita akan berkomunikasi atau memberi pesan lewat mimpi atau kesempatan lain.

4. Jika emosi negatifnya berat dan mengganggu sekali, hubungi terapis.

Semoga bisa sedikit menjawab pertanyaan Hari dan semoga Hari bisa mengatasi mental block yang ada.

Hari, you are great!

Warm Regards,
Nel


Taken from http://asia.groups.yahoo.com/group/money_magnet/message/11267

Kembali Damai Dengan Orang Tua

Dear temen2 money magnet…

Perkenalkan, nama saya Damayantie.

Saya sudah agak lama juga ikut di milis ini stelah membaca buku BaMM, tapi cuman jadi pembaca aja, belum berani nulis dan kasih komentar…

Cerita dibawah yg diposting oleh Pak Momo ini adalah cerita saya.

Sebenarnya pengen langsung nulis begitu cerita ini diposting, tapi karena kesibukan, jadi tertunda, baru bisa sekarang…

Awalnya, setelah membaca buku BaMM, saya tertarik sekali, karena merasa inilah buku yg saya cari. Hampir semua buku karangan Pak Adi saya beli dan baca habis, kesimpulannya : Saya harus bertemu beliau utk membantu masalah saya, saya coba kirim email ke beliau, ternyata beliau baru bisa ada waktu sekitar bulan September, which is saya yg gak bisa karena anak saya sudah masuk sekolah dan gak ada yg ngantar kalo dia sekolah, tetapi keinginan saya utk menyelesaikan masalah saya itu sangat besar, jadi setelah berdiskusi dengan suami, kita coba utk cari di Jakarta, karena kita sudah familiar dengan kota itu dibanding Surabaya.. Lalu saya coba cari tau dari Ibu elly, siapa aja murid beliau di Jakarta, dan dapatlah nama Pak Momo ini…

Awalnya saya dan suami agak ragu, kira2 bisa gak ya muridnya Pak Adi menerapi kami (saya terutama..), karena saya merasa masalah saya sangat kompleks, saya sempat agak ragu dan rada2 gak percaya...

saya sampai kirim email ke pak Adi loh, menanyakan Pak Momo ini, dan hilang keraguan saya saat Pak Adi reply email saya dan bilang : Ibu, saya SANGAT MEREKOMENDASIKAN Pak Rudi Momo sebagai terapis ibu...

jadilah kami berangkat ke jakarta...

Sebenarnya sih, waktu di Kompas, wajahnya pak Momo ini udah liat, tapi pas ketemu..wuih… ternyata orangnya jauh lebih slim daripada fotonya dan jauh lebih muda loh…

Asyik juga ternyata begitu tau pak momo ini orang yg heboh, sedikit perfeksionis. .tapi baik hati…

Sesi terapi saya dan suami berlangsung 2 hari, saya memilih aspek yg saya rasa sangat berat dan benar2 membuat saya tidak nyaman, yaitu hubungan dengan orang tua…

Bagaimana proses terapinya, kalo saya cerita bisa jadi 5 halaman nich…(belum lagi bagian saat saya menghabiskan stok tissue nya pak momo…hehehe…)

Intinya, saya diajak utk berdamai dengan orang tua saya…semua kemarahan dan rasa benci saya pada orang tua saya tumpahkan, dan setelah semuanya terbuang habis, saya memeluk orang tua saya dan berdamai dengan mereka…saya bisa tersenyum, dan memandang mereka dengan perasaan plong…duh leganya…

Nah, sisanya pas pulang ke Balikpapan…seperti yg teman2 baca…(Saya saja masih heran kog..)

Dan sampai sekarang, saya bisa biasa aja ke orang tua, gak ada lagi perasaan takut, khawatir or perasaan gak enak...kalo dulu, mo telp orang tua aja, mikir 1000 kali, kalo sekarang, jadi sering2 telp, soalnya rencana bisnis yg ditawarin oleh ayah saya akan segera terealisasi bulan September... Puji Tuhan... J

Sebenarnya masih banyak sih masalah saya yg saya ingin diterapi...( Pak Momo, masih nyimpan gak catatan saya??? Hehehe...) Tapi seperti kata beliau, terapi gak bisa sekaligus, ntar bawah sadarnya bingung mo jalanin yg mana duluan....jadi ya...sabar.. .ditambah syukur, bahagia dan pasrah...

Buat teman2 yg merasa stuck dengan masalah dan butuh bantuan terapis, jangan salah pilih terapis ya...seperti yg pak Adi bilang di artikel beliau, hati2 saat memilih hypnoterapist, harus yg benar2 client centered, bukan terapist centered, seperti yg sudah saya rasakan...Pak Momo...thank you !

Oya, saya juga sudah mendaftar ikutan QLT bulan November mendatang (mumpung masih early bird), berharap bisa menimba ilmu yg banyak utk lompatan kehidupan saya selanjutnya. ..dan bertemu dengan idola saya, Pak Adi, Pak Aries, Ibu Elly....dan Pak Rudi ”Momo” Mulyono....cihui! !!

Ayo...mari kita raih kesuksesan bersama !!!

Salam Berkelimpahan,

damayantie

----- Original Message ----
From: Rudi Muliyono
To: money_magnet@ yahoogroups. com
Sent: Monday, August 4, 2008 11:04:00 AM
Subject: [Money Magnet] Curhat Setelah Terapi <== Perubahan dalam hidup setelah sesi terapi ^_^ Email ini saya posting kemari atas ijin kliennya dan juga Pak Adi. Dari cerita klien ini membuktikan bahwa SEGALA HAL MUNGKIN dan bisa terjadi setelah terapi. Dan hasil-hasil terapi ini seringkali JAUH MELEBIHI dugaan baik klien maupun terapisnya. Ini semua tergantung kondisi kliennya. Kalau sudah siap berubah dan berani bayar "harga"nya (ada tanda kutip, berarti bukan soal duit aja, yang terpenting adalah kemauan). Hanya 1-2 sesi saja berubahnya sudah bisa drastis kayak cerita di bawah ini. Tulisan bagian atasnya adalah jawaban dan tanggapan saya. Bacanya mulai dari yang paling bawah dulu ya. Vinsens Gerardo Rudi Muliyono, C.Ht. Client Centered Hypnotherapist ----- Original Message ----- From: "Rudi Muliyono" <rudi.muliyono@ gmail.com>
To: Mrs. D
Sent: Thursday, July 31, 2008 1:06 AM
Subject: Re: Curhat setelah Terapi

> Dear Bu D,
>
> Yang sudah diterapi waktu itu memang titik beratnya masalah dengan orang
> tua. Sesi yang pertama adalah untuk mengatasi masalah yang Anda bilang ini
> loh "saya juga tidak pernah minta utk diikutkan karena saya merasa gak
> enak dan gak pantas". Ini yang paling penting :-) Saya meletakan fondasi
> HARGA DIRI pada Ibu D. Seperti penjelasan saya sebelumnya, salah satu ciri
> harga diri yang rendah yang paling kelihatan adalah rasa tidak pantas
> (malu/shame) . Nah, berhasil kan. Setelah ini diberesi, tanpa Ibu minta aja
> ditawari.. Selama Ibu merasa ga pantas, orang lain yang mau nawari juga
> jadi ga yakin dan jadi merasa sungkan omong sama Ibu. Jadi, terapi yang
> kemarin itu bisa dinilai sangat berhasil ya karena aspek yang mau diterapi
> kena semua dan langsung kelihatan hasilnya. Termasuk bisa menghadapi orang
> tua dengan hasil ini: "Pas ketemu ayah, jess...perasaan kog ada yg aneh
> ya?? saya cium tangan beliau seperti biasa, trus duduk lagi di ruang tamu.
> Beliau juga duduk. Kami berempat (Saya, suami, ibu, ayah) ngobrol2.
> Obrolan berlangsung biasa2 saja, tetapi perasaan saya yg awalnya deg2an,
> perlahan mulai hilang, dan saya bisa menikmati obrolan tersebut"
>
> Soal aspek yang ini:
> 1) takut gelap
> 2) mau jual mobil
> 3) perasaan ga enak waktu mau prospek orang
>
> Memang belum diterapi karena aspek ini beda sama yang kemarin itu,
> sementara dalam waktu bersamaan ga bisa terapi banyak hal sekaligus. Nanti
> pikiran bawah sadarnya bingung program mana yang mesti dijalanin duluan.
> Sesi pertama Ibu adalah peletakan fondasi dasar kesuksesan yaitu harga
> diri dan percaya diri bahwa Ibu boleh dan pantas untuk sukses dan bahagia,
> belum restructuring secara spesifik. Sesi ke-2 Ibu saya bantu
> restructuring untuk hubungan dengan orang tua.

> Afirmasi Ibu sudah benar kok, memang kadang butuh proses supaya afirmasi
> itu jalan. Kalau gak jalan-jalan pasti karena ada mental block. Rasanya
> terapi berikutnya kita sudah bisa masuk ke bidang finansial ya.
>

> Soal RBM, tools ini sangat powerful. CUMA, ada cumanya hehehe...Tools ini
> baru bisa dipakai dan berjalan dengan baik setelah serangkaian sesi
> terapi. Makanya, RBM baru dikasih setelah orang ikutan Supercamp. Karena
> di Supercamp biasanya bisa sampai 8 sesi terapi semuanya terutama untuk
> menunjang bidang finansial. Jadi, kalau Bapak dan Ibu kerjakan saat ini,
> mungkin ga terlalu ada gunanya. Penjelasannya pun sangat kompleks dan
> panjang. Gak bisa dijelasin pake email. Bingung ane jelasinnya gimana :p
> Di Supercamp untuk menjelaskan RBM Pak Adi biasanya mengambil waktu 1-2
> jam. Mungkin ada baiknya Ibu ikutan QLT Ws karena workshop ini jauh lebih
> lengkap lagi dan formatnya berbeda dari Supercamp, disempurnakan dan
> banyak tambahan. Terus yang "dibenahi" ga cuma aspek finansial aja. Sesuai
> namanya, lompatan kuantum dalam kehidupan.
>
> Oke, saya tunggu kedatangannya ya. Saya senang sekali menerima dan membaca
> email ini. Kemajuan Ibu luar biasa :-) Dilanjutkan dengan bahagia, ikhlas
> dan pasrah ya Bu. Saya senang pada orang-orang yang mau maju dan berubah
> seperti Ibu dan Bapak. Silakan email saya jika merasa perlu dan ada
> pertanyaan. Saya akan menjawab selengkap dan sebaik mungkin.. Terima kasih
> ya.
>
>
> Vinsens Gerardo Rudi Muliyono, C.Ht.
> Client Centered Hypnotherapist
>
>
> ----- Original Message -----
> From: Mrs. D
> To: <rudi.muliyono@ gmail.com>
> Sent: Tuesday, July 29, 2008 11:27 AM
> Subject: Curhat setelah Terapi
>
>
>> Selamat Pagi Pak Rudi...
>>
>> Semoga dalam keadaan sehat ya...
>> Pak, saya gak tau mesti mulai nulis darimana nich...saya ini antara
>> senang
>> dan bingung juga....
>> persisnya seperti ini pak...
>>
>> Saya udah pernah cerita ke Pak Rudi masalah saya dan orang tua, saya
>> rasanya gak pernah betah kalau berada di rumah orang tua..dan utk itu
>> saya
>> minta diterapi...
>> nah, waktu pulang dari jakarta kemarin itu, kan anak2 saya titip di rumah
>> orangtua, dan begitu kami sampai di balikpapan, kami cuman mampir bentar
>> ke
>> rumah, ambil mobil dan berangkat lagi mau jemput anak2, soalnya udah
>> kangen
>> banget...
>> eng ing eng.... waktu diperjalanan mau ke rumah orangtua, saya ada
>> perasaan
>> deg2an, gimana ya ntar kalo pas ketemu sama ayah saya, duh rasanya kog
>> jadi
>> pengen putar mobil aja, pulang lagi..tapi saya diam aja, gak ngasih tau
>> suami perasaan gak enak saya...
>>
>> Sampai di rumah orangtua, ketemu sama ibu dulu, biasa aja, trus ibu
>> manggil
>> ayah...saya duduk di ruang tamu sambil main sama anak saya, numpahin
>> perasaan kangen yg menumpuk2. Pas ketemu ayah, jess...perasaan kog ada yg
>> aneh ya?? saya cium tangan beliau seperti biasa, trus duduk lagi di ruang
>> tamu. Beliau juga duduk. Kami berempat (Saya, suami, ibu, ayah) ngobrol2.
>> Obrolan berlangsung biasa2 saja, tetapi perasaan saya yg awalnya deg2an,
>> perlahan mulai hilang, dan saya bisa menikmati obrolan tersebut. Ayah n
>> Ibu
>> cerita panjang lebar ttg kelakuan lucu anak2 saya, n tiba2...jess, ayah
>> saya nawarin saya utk ikut tanam modal di stand yg dibeli beliau. Beliau
>> ngajak saya bisnis!!! Wah...sesuatu yg luar biasa loh pak! Soalnya selama
>> ini, beliau tidak pernah ngajak anak2nya utk ikut di bisnis beliau. Ayah
>> saya punya usaha kos2an, punya CV, punya rumah kontrakan, dan semua itu
>> tidak pernah beliau sharing ke saya selama ini. Beliau jalankan bisnis
>> itu
>> hanya dengan ibu saya, dan saya juga tidak pernah minta utk diikutkan
>> karena saya merasa gak enak dan gak pantas. Dan sekarang, beliau ada beli
>> 1
>> stand di Plaza, dan minta saya utk join ngisi stand tsb, keuntungannya
>> ntar
>> terserah saya aja...wah, saya langsung senang bukan main, soalnya saya
>> dan
>> suami emang berencana mo mulai buka usaha, tapi modal belum cukup...eh,
>> tiba2 ada yg nawarin...ayah saya lagi...Puji Tuhan!
>> Dan menurut suami saya, perasaannya sekarang ke orangtua saya biasa2
>> saja,
>> sudah gak ada ganjalan seperti dulu saat kami pertama menikah.
>> Yah, mudah2an dengan berjalannya waktu, dan kami memperbaiki sikap kami,
>> hubungan dengan orangtua menjadi semakin baik dan semakin baik ya...
>>
>> Itu yg bikin saya senang, tapi ada juga yg bikin saya bingung..
>>
>> Saya dan suami kan pengen jual mobil kami, Mazda thn 91.. sebelum kami
>> pergi terapi sih udah diiklanin di koran, tetapi sampai hari ini belum
>> ada
>> juga yg tertarik beli, kalo yg nelp sih udah banyak, tapi belum satupun
>> yg
>> datang liat mobil itu, padahal kita mau lepas cepat2, soalnya duitnya mo
>> diputar utk modal usaha yg lain.
>> Sebelum tidur saya sudah afirmasi kira2 begini : (karena saya tipe
>> emosional)
>>
>> "Uang dari hasil penjualan mobil mazda sebesar Rp. 37,5 juta akan saya
>> gunakan utk modal usaha utk menambah kebahagiaan anak - anak saya"
>>
>> Apa afirmasinya salah ya pak? Please masukannya.
>> Oya, karena mobil itu belum juga terjual, kadang suami saya suka ngeluh,
>> "Apa harganya kemahalan ya?, Apa gak ada yg tertarik beli ya? dll"
>> duih, jadi pusing sayanya...
>>
>> Trus, Saya kan pengennya jadi agen asuransi yg sukses nich, pengennya
>> apapun yg saya katakan bisa mempengaruhi orang, bisa dipercaya orang, dan
>> akhirnya mau membeli produk saya.
>> Tapi kayaknya saya masih belum bisa utk berbicara di depan orang banyak.
>> Saya sih udah coba pelajari lagi produk yg saya jual, tapi
>> Saya masih takut utk presentasi di depan calon nasabah saya, mulut saya
>> masih terkunci rapat kalo mo prospect. Trus, kalo saya mo nelp nasabah
>> saya, kayak ada perasaan gak enak yg bikin saya batal nelp nasabah saya.
>>
>> Dan satu lagi, saya juga masih takut berada di kegelapan, kalo saya mau
>> keluar kamar pas tengah malam, mo buatin susu buat anak saya, saya masih
>> ketakutan, saya akhirnya bangunin suami saya aja. Apa masih ada mental
>> bloknya ya?
>>
>> Kalo memang iya, saya masih mau diterapi lagi Pak Rudi, biar hilang
>> semuanya.
>> Kalo memang begitu, rencananya suami saya akan ditugaskan ke Jakarta tgl
>> 25
>> - 29 Agustus'08. Mungkin saya bisa ikut 1-2 hari.
>> Mohon masukannya.
>>
>> Oya, boleh minta tolong dijelasin bagaimana menulis Rekening Bank Mental?
>> Kami memang belum pernah ikut SC, tapi dari buku yg kami baca, ada
>> dijelasin soal RBM itu, cuman yg bikin bingung, apa ya fungsinya RBM itu?
>> Apa dengan menulis RBM itu, akan membantu kami utk mensyukuri hidup ini?
>> Dan bagaimana cara mengisinya? (kalo gak keberatan, boleh dong dishare)
>>
>> Tuh kan?? panjang jadinya curhat saya... :))
>> Mudah2an Pak Rudi gak bosan ya?? Dan masih mau bantu kami....
>>
>> Terima kasih atas waktunya membaca email saya.
>>
>> Salam n GBU
>> D dan T



Taken from http://asia.groups.yahoo.com/group/money_magnet/message/6833

Rahasia Masuk Ke Level Deep Hypnosis

Baru-baru ini saya mendapat email dari peserta roadshow The Secret of Mindset, di Jogjakarta, yang bertanya, “Pak, saya penasaran dengan yang Bapak lakukan. Bagaimana Pak Adi bisa begitu mudah membawa peserta seminar, yang jumlahnya ratusan, masuk hingga ke kedalaman profound somnambulism?”

Penasaran dengan pertanyaan ini, karena peserta ini menggunakan istilah yang sangat teknis, profound somnambulism, saya lalu menanyakan latar belakangnya. Peserta ini, sebut saja, Pak Anggoro, menerangkan bahwa ia juga mempelajari hipnosis dan hipnoterapi. Namun selama ini mengalami kesulitan membawa kliennya masuk ke kondisi very deep hypnosis atau yang dikenal dengan level profound somnambulism.

Bagi anda, pembaca, yang tidak menghadiri roadshow seminar saya mungkin bingung apa yang saya lakukan? Di seminar saya menjelaskan dan memeragakan cara untuk masuk ke pikiran bawah sadar dengan sangat cepat dan mudah. Pertama, saya akan memberikan contoh dengan meminta seorang peserta maju ke depan, ke atas panggung, untuk saya bimbing masuk ke kondisi deep hypnosis.

Dalam waktu yang sangat singkat dan sangat mudah, peserta ini, bisa masuk sangat dalam, hingga mencapai kondisi profound somnambulism. Untuk membuktikan bahwa subjek hipnosis saya ini telah masuk ke level yang sangat dalam saya melakukan uji kedalaman. Salah satu fenomena kondisi profound somnambulism adalah negative visual hallucination. Dan subjek saya ini memberikan respon yang sesuai dengan kedalaman hipnosis yang ia capai saat itu.

Setelah menjelaskan panjang lebar beserta contoh dan peragaan yang gamblang, saya selanjutnya membimbing semua peserta untuk masuk ke kondisi deep hypnosis atau profound somnambulism. Dan rupanya hal ini yang membuat Pak Anggoro penasaran.

Nah, mungkin anda juga bertanya, seperti Pak Anggoro, bagaimana cara saya melakukannya? Mengapa begitu mudah? Pake ilmu apa ya? Apa rahasianya?

Apakah memang ada rahasia di balik apa yang saya lakukan? Nggak ada rahasia.

Lho, kok nggak ada rahasia? Kalo begitu mengapa sulit untuk mencapai kondisi profound somnambulism? Lha, memang bukan rahasia, kok. Di berbagai buku, literatur, dan pelatihan hipnosis/hipnoterapi “rahasia” ini pasti dijelaskan atau diajarkan sebagai pengetahuan dasar. Namun sayangnya informasi ini kurang mendapat perhatian yang layak dan malah sering diabaikan.

Ada beberapa hal yang selama ini menghambat seorang operator (baca: hipnotis atau hipnoterapis) untuk bisa membimbing subjek hipnosis atau klien masuk ke kondisi hipnosis yang sangat dalam.

Pertama, banyak operator yang berpikir bahwa hipnosis adalah sesuatu yang mereka lakukan terhadap subjek hipnosis, subjek masuk kondisi hipnosis karena hasil kerja si operator. Pemahaman ini kurang tepat. Yang benar adalah subjek masuk kondisi hipnosis karena subjek mau. Jadi, langkah awal adalah si subjek harus bersedia untuk dihipnosis.

Kedua, operator harus bisa menghilangkan perasaan takut ataupun mispersepsi subjek terhadap hipnosis. Ini faktor yang sangat-sangat penting. Mengapa? Karena pencapaian kedalaman hipnosis berbanding terbalik dengan intensitas perasaan takut.

Dengan kata lain, bila subjek sangat takut maka ia tidak akan bisa dihipnosis. Bila takutnya sedikit maka ia bisa masuk lebih dalam lagi. Jika sama sekali tidak ada rasa takut maka subjek bisa masuk dengan sangat mudah ke level hipnosis yang sangat dalam.

Setelah klien tidak takut dan bersedia dihipnosis maka langkah selanjutnya adalah operator harus bisa mengembangkan imajinasi dan menciptakan pengharapan mental pada diri subjek.
Ketiga, banyak orang mempunyai pemahaman yang kurang tepat, jika tidak mau dikatakan salah, mengenai hipnosis. Banyak orang berpikir bahwa untuk bisa masuk ke kondisi hipnosis maka secara fisik subjek harus rileks. Dengan demikian, jika subjek mau dibawa ke kondisi hipnosis yang sangat dalam maka ia harus sangat-sangat rileks. Dengan kata lain, level relaksasi berbanding lurus dengan level kedalaman hipnosis.

Pemahaman ini, sekali lagi, kurang tepat. Benar, salah satu ciri orang yang berada dalam kondisi hipnosis adalah tubuhnya tampak rileks. Namun tubuh yang rileks tidak berarti orang dalam kondisi hipnosis.

Definisi hipnosis yang saat ini paling banyak digunakan dan diterima adalah definisi yang dilansir oleh U.S. Dept. of Education, Human Services Division, yaitu “Hypnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment of acceptable selective thinking” atau “hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti”

Bila dicermati dengan saksama maka dari definisi di atas tampak jelas bahwa hipnosis sama sekali tidak ada hubungannya dengan kondisi rileks, rileks secara fisik. Untuk bisa dikatakan sebagai kondisi hipnosis, menurut definisi di atas, maka ada dua syarat yang harus dipenuhi. Pertama, penembusan faktor kritis, dan kedua, diterimanya suatu sugesti oleh pikiran bawah sadar.

Faktor keempat, yang membuat seseorang sulit masuk ke kondisi hipnosis yang dalam adalah karena operator salah memilih teknik. Ada sangat banyak teknik untuk menembus faktor kritis pikiran sadar. Akan terlalu teknis bila saya jelaskan di artikel ini. Namun secara umum, ada 6 (enam) teknik dasar yang biasa digunakan. Dari enam teknik dasar ini selanjutnya berkembang menjadi sangat banyak teknik.

Satu teknik yang paling umum dan paling banyak digunakan adalah progressive relaxation. Teknik ini paling banyak digunakan karena paling mudah dan paling “aman” untuk operator. Oh ya, sebenarnya nama progressive relaxation juga kurang tepat. Nama yang benar adalah fractional relaxation. Usahakan untuk tidak menggunakan teknik ini. Gunakan teknik lain yang lebih efektif.

Progressive relaxation tidak cocok untuk orang analitis, kritis, pemikir, melankolis, pengacara, pimpinan perusahaan, atau orang yang berada pada level otoritas tinggi.

Oh ya, banyak orang mengatakan bahwa orang analitis adalah orang yang sangat sulit untuk dihipnosis. Apa benar seperti itu? Ah, tidak. Tahukah anda bahwa sebenarnya orang analitis adalah orang yang sangat sugestif. Nah, bingung, kan?

Faktor kelima, dan ini juga sering diabaikan oleh banyak operator, adalah semantik atau pilihan kata. Banyak operator menggunakan kata yang mengandung makna si operator lah yang mencipta kondisi hipnosis pada diri subjek. Contohnya seperti ini, “Sekarang anda merasa diri anda semakin rileks dan lebih rileks lagi” atau “Sekarang anda menjadi 10 kali lebih rileks”. Ini adalah perintah yang belum tentu akan dijalankan oleh subjek. Yang lebih tepat adalah dengan menggunakan kalimat yang lebih permisif, persuasif, dan bersifat himbauan.

Jika lima faktor di atas diperhatikan dengan sungguh-sungguh maka siapapun bisa dibimbing masuk ke kondisi hipnosis yang sangat dalam, dengan sangat mudah dan cepat.


Written by Adi W. Gunawan

Bahaya Self Hypnosis

Pembaca, kembali saya menulis artikel yang jika hanya dibaca judulnya saja pasti akan menimbulkan kontroversi. Masih ingat beberapa waktu lalu saya menulis artikel dengan judul “Bahaya Berpikir Positif”?

Apakah saya tidak salah pilih judul? Oh, tentu tidak.

Apakah tidak ada judul lain? Wah, kalo judul sih sebenarnya banyak sekali. Tapi judul yang saya pilih kali ini sudah benar. Sekarang anda sabar dulu ya. Nanti setelah selesai membaca artikel ini anda pasti akan memahami maksud saya.

Ok, kalo gitu apa maksud pernyataan di atas?

Ceritanya begini. Secara umum hipnosis sebenarnya ada tiga macam. Pertama, hipnosis yang dilakukan diri sendiri, dikenal dengan nama self hypnosis. Jadi, self hypnosis ini artinya kita menghipnosis diri kita sendiri.

Kedua, hipnosis yang dilakukan seseorang terhadap orang lain. Nah, kalo hipnosis seperti ini disebut dengan nama heterohypnosis. Ini yang biasa dilakukan oleh seorang hypnotist terhadap subjek hipnosis, saat melakukan pertunjukan, atau hipnoterapis terhadap klien, dalam setting terapi.

Ketiga, hipnosis yang disebabkan oleh anestesi yang disebut dengan parahypnosis. Pasien yang telah dianestesi/dibius, walaupun tampak tidak sadarkan diri tetap mampu mendengar suara. Kondisi parahypnosis ini umumnya tidak diketahui atau disadari oleh dokter bedah, anesthesiologist, dan perawat. Apapun yang dikatakan oleh mereka selama proses pembedahan akan didengar oleh pasien dan menjadi sugesti yang sangat powerful karena pasien sebenarnya berada dalam kondisi hipersugestibilitas.

Istilah self hypnosis lebih populer dan dikenal masyarakat daripada heterohypnosis dan parahypnosis. Self hypnosis banyak dianjurkan digunakan untuk mengubah perilaku. Banyak pelatihan mengajarkan self hypnosis. Bahkan ada banyak CD audio yang diklaim mampu membantu pendengarnya melakukan self hypnosis dengan mudah dan efektif.

Nah, jika self hypnosis memang begitu ampuh untuk mengubah perilaku atau meningkatkan kinerja, lalu mengapa saya kok berani-beraninya memilih judul yang berseberangan dengan pandangan awam?

He..he...sekali lagi, sabar dong. Ini kan baru appetizer. Baru pembukaan. Belum masuk ke main course atau menu utama.

Semua hipnosis sebenarnya adalah self hypnosis. Subjek hipnosis hanya bisa dihipnosis, oleh seorang operator (baca: hipnotis/hipnoterapis) bila ia bersedia menerima sugesti yang diberikan kepadanya. Saat seseorang berusaha menghipnosis dirinya sendiri maka ia menggunakan prosedur yang sama. Ia, lebih tepatnya pikirannya, harus bersedia menerima sugesti yang diberikan oleh dirinya sendiri. Namun satu hal yang biasanya tidak disadari kebanyakan orang adalah bahwa self hypnosis bisa terjadi secara tidak disengaja, tanpa disadari.

Apa maksudnya self hypnosis bisa terjadi secara tidak disengaja?

Untuk itu saya perlu menjelaskan terlebih dahulu salah satu definisi hipnosis. Hipnosis adalah suatu kondisi di mana perhatian menjadi sangat terpusat sehingga tingkat sugestibilitas meningkat sangat tinggi.

Jadi, saat pikiran fokus pada sesuatu, bisa kejadian, peristiwa, ide, atau emosi/perasaan maka saat itu pula seseorang sebenarnya telah berada dalam kondisi hipnosis. Jadi, untuk bisa masuk ke kondisi hipnosis tidak sulit seperti yang dibayangkan orang. Tidak harus menggunakan induksi formal atau bantuan operator.

Saat seseorang mengalami emosi yang intens, khususnya emosi negatif, maka pada saat itu gerbang pikiran bawah sadarnya terbuka sangat lebar. Pada saat ini, ide apapun yang diberikan saat kondisi pikiran terfokus, fokus pada emosinya, akan diterima sebagai sebuah sugesti atau perintah hipnotik.

Baru-baru ini seorang kawan dari Balikpapan bercerita mengenai kondisinya. Ia sudah sekitar 5 tahun minum obat penenang. Ia mempunyai kecemasan yang sangat tinggi, takut mati. Dari apa yang ia ceritakan saya tahu bahwa ini semua hanyalah psikosomatis.

Setelah mendengar cukup banyak ceritanya, saya sampai pada satu pencerahan. Ternyata semua diawali saat ia bertemu dengan kawan baiknya, bertahun-tahun lalu, yang mengalami stroke. Kawannya ini berkata, ”Eh, kamu pasti juga akan kena stroke. Cara kamu berjalan persis seperti saat sebelum saya kena stroke. Saat ini kamu kalo jalan agak nyeret kaki, kan?”

Kawan saya menjawab, ”Ah, nggak. Saya dari dulu memang jalannya seperti ini”.

”Tunggu saja. Cepat atau lambat pasti kamu juga akan stroke. Coba lihat wajahmu. Merah seperti wajah saya saat sebelum kena stroke. Kalo nggak percaya, boleh cek tekanan darahmu. Pasti tinggi. Pokoknya kamu hati-hati” tegas kawannya kawan saya ini.

Kawan saya semula tidak terlalu menanggapi apa yang dikatakan kawannya. Namun semakin lama kekhawatirannya akan terkena stroke semakin kuat. Akhirnya kawan saya memutuskan untuk memeriksa tekanan darahnya.

Apa yang terjadi?

Ternyata ”benar”. Tekanan darah kawan saya ini cukup tinggi, jauh di atas rata-rata. Mengetahui hal ini kawan saya menjadi semakin takut. Ia panik. Bahkan hampir pingsan.Dan pada saat itu muncul berbagai pemikiran kreatif yang negatif. Ia membayangkan bagaimana jika sampai ia kena stroke seperti kawannya. Badannya lumpuh separoh. Jalannya miring. Harus pake kursi roda. Pokoknya, yang muncul di pikirannya saat itu, saat mengetahui tekanan darahnya cukup tinggi, adalah berbagai pemikiran negatif.

So, apa yang terjadi selanjutnya?

Badan kawan saya ini memberikan respon yang sesuai. Mulailah muncul ”tanda” bahwa kesehatannya semakin memburuk. Ia menjadi semakin gelisah, susah tidur, tidak bisa konsentrasi, dan akhirnya harus ke psikiater dan diberi penenang.

Apa yang terjadi pada kawan saya ini sebenarnya adalah suatu bentuk self hypnosis. Pada saat emosinya bergejolak, pada saat ia fokus pada perasaan takut dan cemas, pada saat itu sebenarnya ia berada dalam kondisi hipnosis. Dalam kondisi ini ia secara tidak sengaja memberikan sugesti, kepada dirinya sendiri, dalam bentuk berbagai pemikiran negatif, yang muncul dalam bentuk self talk dan gambaran mental. Dan terjadilah seperti yang ia sugestikan.

Saat ini kawan saya begitu sibuk mencemaskan simtom yang ia alami dan ia sudah lupa apa yang sebenarnya menjadi pemicu semua ini.

Bila kita cermati, sebenarnya tekanan darah yang tinggi, saat diukur, bisa disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu adalah perasaan takut dan cemas. Saat kita takut atau cemas maka jantung akan berdegup lebih kencang. Ini adalah mekanisme pertahanan diri yang telah terpatri di dalam DNA kita. Hormon adrenalin mengalir deras. Otot-otot tubuh menjadi kaku. Wajah menjadi lebih pucat. Tubuh disiapkan untuk fight (lawan) atau flight (lari). Ini adalah hal yang sangat normal.

Untuk orang yang mengalami depresi maka yang terjadi adalah mereka mensugesti diri mereka sendiri, melalui self hypnosis, dengan automatic thought. Automatic thought ini yang disebut dengan spontaneous self suggestion.

Automatic thougth pada orang depresi adalah perasaan “kehilangan” atau loss. Orang depresi takut kehilangan sesuatu. Ketakutan ini yang terus timbul di pikirannya dan terus menerus mensugesti dirinya. Sedangkan pada orang yang cemas, automatic thought-nya adalah “ancaman” atau threat.

Self hypnosis terjadi pada siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Setiap kali pikiran fokus pada sesuatu dan pada saat itu terjadi self talk atau muncul gambaran mental maka pada saat itu telah terjadi self hypnosis.

Self hypnosis negatif ini yang banyak menghancurkan hidup anak-anak kita. Saya sangat banyak bertemu dengan anak yang memberikan label negatif pada diri mereka, ”Saya anak bodoh”, ”Saya nggak pernah bisa berhasil”, ”Matematika itu sulit”, ”Belajar tidak menyenangkan”, ”Sekolah sama dengan penjara”, dan masih banyak lagi.

Dari mana ”belief” ini muncul?

Ya, dari proses enviromental hypnosis yang diperkuat oleh self hypnosis.

Lho, maksudnya?

Begini ceritanya. Misalnya seorang anak ujian, terserah bidang studi apa saja boleh, dan mendapat nilai jelek. Anak ini selanjutnya dimarahi ibunya. Pada saat itu anak menjadi takut. Pada saat sedang takut ia mendapat “sugesti” dari ibunya, “Anak bodoh. Begitu saja nggak bisa. Kamu ini anak siapa sih, kok goblok amat”. (Sebenarnya ya anak si ibu. Lha, kalo bukan anak ibu, masa anak tetangga?)

Sugesti ini masuk sempurna ke pikiran bawah sadar anak. Selajutnya anak kembali mendapat nilai jelek. Dan kembali si ibu memberikan berbagai “sugesti” saat anak merasa takut.

Apa yang terjadi saat anak kembali mendapat nilai jelek?

Pada saat ini anak, yang takut akan dimarahi ibunya, menghipnosis dirinya sendiri dengan perkataan dan pemikiran, “Memang benar, saya ini anak bodoh. Tiap kali ulangan pasti dapat nilai jelek.” Saat anak tiba di rumah, ibunya memperkuat sugesti ini.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Anak ini akan menjadi anak yang bodoh. Bukan karena kemampuan otaknya rendah namun lebih karena program pikiran negatif yang telah terinstal di pikiran bawah sadarnya.

Nah, pembaca, anda jelas sekarang? Self hypnosis nggak selamanya baik, kan?


Written by Adi W. Gunawan

How to Make Affirmations Work for You

No man means all he says, and yet very few say all they mean, for words are slippery and thought is viscous.
- Henry Brooks Adams

Dalam workshop "Becoming a Money Magnet" yang barusan kami selenggarakan di kota Batu, Malang, saat saya menjelaskan mengenai ?Why Affirmations Fail??, ada peserta yang bertanya, ?Pak, kami tahu bahwa Pak Adi dan Pak Aries akan mengajarkan cara melakukan reprogramming pikiran bawah sadar. Salah satunya adalah dengan afirmasi yang dilakukan secara efektif dalam kondisi Alfa atau Theta. Untuk orang yang nggak ikut workshop kan nggak bisa melakukannya dengan benar. Apa ada cara melakukan (afirmasi) yang bisa diterima pikiran bawah sadar walaupun kita ucapkan dalam kondisi Beta? Saya ingin berbagi informasi ini dengan kawan atau anggota keluarga saya.? ?Sudah tentu ada?, jawab saya.

Apa yang saya jelaskan berikut ini adalah apa yang kami ajarkan di workshop. Saya akan jelaskan intisarinya saja. Artikel ini juga untuk menjawab berbagai pertanyaan yang saya terima melalui email dari para pembaca dan juga dari komentar yang di posting di Pembelajar.com.

Untuk bisa melakukan afirmasi dengan benar, saat dalam kondisi gelombang Beta, kita perlu memahami cara kerja pikiran. Pikiran terbagi ke dalam beberapa area. Salah satunya adalah Critical Area. Critical Area ini sebagian ada dalam wilayah pikiran sadar dan sebagian lagi di wilayah pikiran bawah sadar.

Saat kondisi sadar kita selalu menganalisis setiap informasi yang masuk. Yang melakukan ini adalah Critical Area dari pikiran sadar. Saat kita dihipnosis dan diminta melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai moral yang kita pegang maka, meskipun dalam kondisi trance, kita akan menolak permintaan si hipnotis. Bagian yang menolak ini adalah Critical Area dari pikiran bawah sadar.

Dalam kondisi sadar atau beta saat suatu informasi (afirmasi atau sugesti) masuk ke pikiran sadar maka informasi ini akan ?menetap? di Critical Area. Informasi ini baru akan di-down load ke pikiran bawah sadar saat kita tidur. Selama menunggu di Critical Area, dari pikiran sadar, informasi itu akan mengalami distorsi. Contohnya?

Misalnya anda ingin meningkatkan income anda. Saat ini anda berpenghasilan Rp. 2,5 juta per bulan dan anda melakukan afirmasi, ?Penghasilan saya Rp.10 juta per bulan.? Saat anda melakukan afirmasi ini maka informasi ini masuk ke Critical Area dari pikiran sadar. Anda membaca kalimat afirmasi berulang-ulang agar lebih tok cer alias manjur. Ditambah lagi, seperti yang dianjurkan di berbagai buku dan seminar, anda harus menulis afirmasi anda dalam Present Tense atau kalimat saat ini. Apa yang terjadi di pikiran anda? Mari kita lakukan analisis.

Informasi masuk ke Critical Area dari pikiran sadar karena anda melakukan afirmasi dalam kondisi beta. Kalimat yang digunakan adalah Present Tense atau sekarang. Hal ini berarti penghasilan anda saat ini Rp. 10 juta per bulan. Iya nggak? Nah, apakah kondisi income anda yang sesungguhnya saat ini benar Rp. 10 juta? Kan, tidak. Saat ini income anda hanya Rp. 2,5 juta per bulan. Pikiran sadar anda tahu bahwa ini nggak benar. Pikiran sadar ini lalu mendistorsi ?kebenaran? informasi ini. Dan seperti yang telah saya jelaskan di atas informasi ini baru akan turun ke pikiran bawah sadar saat kita tidur. Nah, bisa anda bayangkan apa yang terjadi pada unit informasi ?Penghasilan saya Rp.10 juta per bulan? saat masuk ke pikiran bawah sadar. Pasti sudah ?babak belur? karena dikritik dan didistorsi oleh Critical Area dari pikiran sadar. Kalo sudah begini kira-kira afirmasi ini masih efektif, nggak? Anda tahu jawabannya, kan?

Itulah sebabnya mengapa pada artikel sebelumnya saya selalu menganjurkan untuk melakukan afirmasi dalam kondisi alfa atau theta. Saat kita dalam gelombang ini maka unit informasi akan mem-by pass Critical Area dari pikiran sadar dan langsung masuk ke pikiran bawah sadar.

Ok, kalau begini kondisinya, lalu bagaimana kita ?mengakali? Critical Area dari pikiran sadar kita agar bisa menerima dan tidak mendistorsi afirmasi kita? Caranya mudah. Yang perlu dilakukan adalah kita menggunakan kekuatan Critical Area, dalam melakukan analisis, menjadi kelemahannya. Caranya?

Dalam melakukan afirmasi anda harus menggunakan kata ?Saya dalam proses?, ?Saya memutuskan?, atau ?(kondis) ideal saya?.

Sekarang saya akan memperjelas maksud saya. Pada contoh di atas kita menggunakan kalimat ?Penghasilan saya Rp.10 juta per bulan?. Critical Area dari pikiran sadar tahu bahwa ini nggak benar. Sekarang coba kita gunakan kalimat ?Saya dalam proses mencapai penghasilan Rp. 10 juta per bulan?. Terasa bedanya? Critical Area tahu bahwa ini nggak bohong. Benar, kita belum mencapai penghasilan Rp. 10 juta per bulan. Tapi kita kan dalam proses. Jadi, unit informasi ini tidak akan terkena distorsi.

Selanjutnya coba anda rasakan kalimat ?Saya memutuskan untuk mempunyai penghasilan Rp. 10 juta per bulan?. Ini juga nggak bohong. Berapapun income anda saat ini nggak jadi masalah. Mengapa? Karena anda ?memutuskan? untuk menaikkan income anda. Jadi ini sama sekali nggak ada urusan dengan kondisi riil anda.

Bagaimana dengan kalimat ?Penghasilan ideal saya adalah Rp. 10 juta per bulan?? Afirmasi ini juga aman dari distorsi. Mengapa? Karena yang diafirmasi adalah penghasilan ideal. Kalau sekarang belum ideal ya nggak apa-apa. Afirmasi ini nggak ditolak.

Nah, karena Critical Area dari pikiran sadar nggak menolak maka, saat kita tidur, unit informasi ini masuk ke pikiran bawah sadar dalam kondisi untuh dan lengkap, tidak terdistorsi. Dengan demikian pemrograman pikiran bawah sadar menjadi sangat efektif.

Apakah ada cara lain untuk memprogram pikiran bawah sadar dalam kondisi beta? Sudah tentu ada. Berikut saya berikan beberapa tips lagi.

Pertama, anda perlu mengembangkan sikap syukur dan pasrah. Apapun yang anda capai dalam proses mencapai target anda perlu disyukuri. Kedua, anda perlu mencatat pencapaian kecil maupun besar dalam perjalanan anda mencapai target anda. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi pikiran anda bahwa berada pada jalur yang benar. Ketiga, siapkan sebuah kotak ?sukses?. Kotak ?sukses? ini fungsinya sebagai celengan atau tabungan. Anda bisa memotong gambar atau hal-hal yang ingin anda capai dan masukkan ke kotak ?sukses? anda. Anda juga bisa menuliskan afirmasi anda, membacanya, dan memasukkannya ke kotak ?sukses? anda. Mengapa ini perlu dilakukan? Saat anda memotong gambar dan memasukkannya ke kotak ?sukses? maka dalam hati anda tumbuh pengharapan. Saat anda menulis, membaca, dan memasukkan afirmasi anda ke kotak maka anda semakin mempertegas apa yang anda lakukan.

Contoh di atas adalah dalam aspek finansial. Dengan menggunakan prinsip yang sama anda bisa menggunakannya untuk meningkatkan aspek lain dalam hidup anda.

Akhir kata saya ucapkan selamat mencoba. Semoga bermanfaat dan salam sukses.


Written by Adi W. Gunawan

Positive Thinking, Negative Thinking, & Right Thinking

"Knowing others is wisdom, knowing yourself is enlightenment."
- Lao Tzu

Saat memberikan in-house traning di perusahaan penghasil pulp and paper nomor dua terbesar di dunia, yang berbasis di Kerinci, Riau, baru-baru ini, ada peserta yang bertanya. ?Pak, sebenarnya apa sih yang menjadi dasar untuk menentukan yang mana masuk positive thinking dan mana yang masuk negative thinking??

Jujur, saya cukup kaget saat mendapat pertanyaan seperti ini. Bukan karena saya tidak tahu jawabannya. Namun baru kali ini saya harus berpikir secara mendalam mengenai esensi positive thinking dan negative thinking. Selama ini kita selalu yakin dan percaya bahwa positive thinking adalah pikiran yang ?positif? dan ?bermanfaat? bagi kita. Sedangkan negative thinking adalah pikiran yang negatif dan merugikan diri kita. Kita mengamini hal ini karena ini yang kita pelajari dari berbagai pembicara terkenal, buku-buku pengembangan diri, dan dari berbagai seminar atau workshop.

Setelah diam sejenak untuk berpikir saya lalu menjawab seperti yang saya tulis pada paragraf di atas, ?Pikiran positif adalah pikiran yang bermanfaat sedangkan pikiran negatif adalah pikiran yang merugikan diri kita?.

Jawaban saya tampaknya sudah benar. Namun saya sadar bahwa jawaban yang saya berikan masih kurang lengkap. Ada dorongan dalam hati saya untuk memperdalam analisis saya terhadap jawaban yang saya berikan.

Malam hari, saat sendirian di kamar hotel, saya duduk dan memikirkan dengan mendalam pertanyaan yang diajukan peserta tadi siang, ?Sebenarnya apa yang menjadi dasar untuk menentukan yang mana masuk positive thinking dan mana yang masuk negative thinking??

Saat saya merenungkan pertanyaan ini saya langsung teringat dengan berbagai peristiwa yang telah saya alami dalam hidup saya. Saya juga telah mempraktekkan positive thinking. Teman-teman saya juga begitu. Saya teringat pada artikel yang saya tulis yang berjudul ?Bahaya Berpikir Positif? yang sempat menjadi kontroversi.

Ternyata positive thinking saja tidak cukup untuk bisa meraih sukses. Positive thinking dan negative thinking masih dipengaruhi oleh persepsi dan keterbatassan pola pikir kita sendiri. Apa yang kita yakini sebagai sesuatu yang positif ternyata belum tentu positif. Bisa jadi, kita merasa atau yakin pikiran ini positif karena berdasar pada asumsi atau paradigma berpikir yang salah, yang masih dipengaruhi oleh belief system kita, yang kita yakini sebagai hal yang benar. Jadi kita merasa telah berpikir positif atau positive thinking. Padahal belum tentu yang kita lakukan adalah positive thinking.

Kita harus bergerak dari negative thinking ke positive thinking dan akhirnya mencapai right thinking. Mengapa right thinking? Right thinking adalah mengetahui siapa diri kita yang sesungguhnya, apa tujuan hidup kita yang tertinggi, apa misi hidup kita di dunia ini, dan menyelaraskan diri dengan hukum abadi yang mengatur alam semesta. Right thinking juga berarti kita berpikir dengan dasar Kebenaran dan menjadi dasar dari semua proses dan level berpikir lainnya.

Right thinking berasal dari kesadaran akan kebenaran atau dari realitas yang sesungguhnya dari setiap situasi yang kita hadapi. Right thinking membuat kita mampu melihat segala sesuatu apa adanya, tanpa terpengaruh emosi sehingga kita bersikap netral.

Mungkin sampai di sini anda merasa bingung? Ok, saya beri contoh. Misalnya ada orang yang menghina kita. Apa yang kita lakukan? Kalau negative thinking maka kita pasti akan marah besar. Semakin berkobar emosi kita maka akan semakin negatif kita jadinya. Emosi yang dipicu oleh negative thinking ibarat bensin yang disiramkan ke kobaran api. Kita menyalahkan orang yang telah menghina kita. Pokoknya, orang ini yang salah, titik.

Kita, biasanya, akan berusaha mengatasi hal ini dengan menggunakan positive thinking. Apa yang kita lakukan? Kita berusaha berpikir positif, berusaha memaafkan, berusaha mengerti, melakukan reframing, berusaha mengendalikan emosi kita, berusaha mencari hal-hal positif dari kejadian ini.

Bagaimana dengan right thinking? Dengan right thinking kita mencari kebenaran dari apa yang kita alami. Kita harus melampaui belief system kita untuk bisa menggunakan right thinking. Tanyakan kepada diri kita, ?Kebenaran apa yang terkandung dalam kejadian ini??

Saat kita mendapat jawaban dari hati nurani kita dan kita melakukan tindakan berdasar jawaban yang kita peroleh maka pada saat itu kita telah menggunakan right thinking.

Right thinking berarti kita menyadari sepenuhnya bahwa kita bukanlah pikiran kita. Kita adalah yang menggerakkan pikiran kita. Kita mencipta realita hidup kita. Kita bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang kita alami, hal yang baik maupun yang buruk.

Saat seseorang menghina kita, apakah benar bahwa ?kita? yang dihina? Coba tanyakan pada diri kita secara jujur. ?Sebenarnya siapa sih yang dihina? Apakah benar saya dihina? Bagian mana dari diri saya yang merasa dihina??

Kalau kita menggunakan right thinking maka kita sadar bahwa sebenarnya kita tidak dihina. Tidak ada seorang pun yang bisa menghina kita. Yang sebenarnya terjadi adalah kita telah memberikan makna terhadap kejadian itu, berdasar pada asumsi, persepsi, pengalaman hidup di masa lalu, belief system, dan value kita, yang mengakibatkan munculnya emosi negatif. Eleanor Roosevelt dengan sangat bijak berkata, "No one can make you feel inferior without your consent."

OK, anda mungkin berkata, ?Lha, tapi kita kan tetap tersinggung karena dihina.? Kalau anda tetap bersikeras dengan pendapat ini, baiklah, ijinkan saya mengajukan satu pertanyaan pada anda, ?Siapakah yang tersinggung atau merasa terhina? Aku? Saya? Aku yang mana? Bagian mana dari diri saya yang tersinggung??

Kalau kita mau jujur maka yang sebenarnya ?kena? adalah perasaan kita. Pertanyaan selanjutnya adalah, ?Apakah perasaan kita sama dengan diri kita? Apakah perasaan kita adalah diri kita?? Tentu tidak. Perasaan, sama dengan pikiran, akan selalu timbul dan tenggelam, tidak abadi, dan sudah tentu bukan diri kita.


Written by Adi W. Gunawan

Bahaya Berfikir Positif

Dunia objektif muncul dari pikiran itu sendiri
-Buddha

Ide menulis artikel ini muncul saat saya berbincang dengan rekan saya, Ariesandi Setyono, saat mengevaluasi mekanisme pikiran. Kami mengevaluasi pengalaman hidup kami berdasarkan berbagai buku positip yang telah kami baca. Diskusi berjalan seru, sangat inspiring dan mind challenging.

Jujur saya akui bahwa tidak mudah untuk bisa benar-benar menjadi seorang pengamat atas belief system dan proses pikiran kami. Kami harus melepaskan keterikatan dan kemelekatan terhadap berbagai informasi dan konsep yang telah kami terima selama ini, yang kami yakini sebagai hal yang benar. Bill Gould, mentor kami selalu berpesan, ?You have to challenge everything, including your own belief system or assumptions. That?s the key to quantum leap in personal growth and consciousness expansion?.

Salah satu topik yang kita bahas dengan intens adalah mengapa berpikir positip justru semakin memperburuk kinerja seseorang. Topik ini menjadi materi yang menarik untuk didiskusikan karena kami sendiri telah mengalami efek negatip dari ?berpikir? positip.

Benar. Anda tidak salah baca. Kami mengalami efek negatip dari ?berpikir? positip. Namun tolong jangan protes dulu. Saya menempatkan kata berpikir dalam tanda kutip. Apa maksudnya ?

Sering kali kita merasa yakin, diyakinkan, atau asal percaya bahwa kita harus berpikir positip. Menurut berbagai buku dan motivator atau trainer berpikir positip baik bagi diri kita. Yang jarang diungkapkan adalah bahwa berpikir positip itu harus benar-benar tulus dan holistik.

Yang saya maksudkan dengan holistik adalah baik pikiran sadar maupun bawah sadar keduanya saling setuju, sinkron, kongruen dalam berpikir positip.

Ambil contoh orang yang menetapkan suatu target penjualan. Misalnya target bulan ini adalah 50% lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Pikiran sadar kita ?percaya?, lebih tepatnya dipaksa untuk percaya, bahwa kita mampu mencapai target ini. Kita melakukan afirmasi setiap hari, menempel kata-kata positip di berbagai tempat, dan melakukan visualisasi. Apa yang terjadi ?

Ternyata ada bagian dari diri kita yang menolak hal ini karena kenaikan target dianggap terlalu tinggi sehingga dirasa tidak mungkin bisa dicapai. Akibatnya kita tidak berhasil mencapai target ini. Namun kita tetap ?percaya? dan ?positive thinking? bahwa kita dapat mencapai apapun asal kita yakin. Bukankah ini yang diajarkan di hampir semua buku positip dan berbagai seminar motivasi ?

Lalu apa yang kita lakukan ? Kata orang, ?Kegagalan adalah sukses yang tertunda?, ?Tidak penting berapa kali kita jatuh yang penting adalah kita bangkit setiap kali kita jatuh?, ?Tidak ada namanya kegagalan, yang ada adalah hasil yang tidak kita inginkan?, dan masih banyak lagi kata-kata mutiara berkenaan dengan kegagalan. So.... ? Keep trying..... pokoke maju tak gentar, pantang menyerah.

Setelah dua bulan, tiga bulan, empat bulan, dan kita masih belum berhasil mencapai goal kita maka kita mulai merasa nggak enak. Tapi kita tetap berusaha berpikir positip. Why ? Karena memang begitulah yang kita baca di buku-buku positip.

Lalu, mengapa ?berpikir? positip justru akan sangat berbahaya bagi diri kita ? Pada kasus di atas, yang terjadi sebenarnya adalah kita, secara tidak sadar, telah mengedukasi pikiran bawah sadar bahwa kita sebenarnya memang tidak kompeten alias gagal. Lho, kok bisa begitu ? Lha, buktinya kita sudah berkali-kali tidak berhasil mencapai target. Pikiran sadar kita dapat kita paksa untuk berpikir positip. Namun pikiran bawah sadar kita tidak bisa kita bohongi. Setiap kali kita gagal mencapai goal maka pikiran bawah sadar diedukasi dengan suatu pelajaran negatip, ?Ternyata memang saya nggak bisa mencapai goal ini?. Dengan mengalami kegagalan beruntun maka efek repetisi terjadi (ingat prinsip pemrograman pikiran). Dan kita, secara bawah sadar, semakin percaya bahwa kita memang tidak mampu.

Kalau anda tidak percaya apa yang saya jelaskan coba anda rasakan perasaan anda saat saya berkata, ?Set Goal?. Bagaimana perasaan anda saat anda melakukan Goal Setting. Apakah yang muncul perasaan positip atau negatip ?

Dari pengalaman saya, kata ?goal setting? ternyata mempunyai konotasi negatip. Mengapa ? Karena kata ini mengingatkan kita akan kegagalan kita. Banyak kawan saya yang secara jujur berkata, ?Sekarang kalau saya diminta set goal maka perasaan saya langsung menolak. Ada perasaan nggak enak di hati saya. Nggak tahu kenapa bisa seperti ini?.

Sebenarnya jawabannya sederhana. Goal karena terlalu sering tidak berhasil dicapai akhirnya mempunyai konotasi negatip. Kita secara bawah sadar menghubungkan / meng-anchor kata goal setting dengan perasaan gagal. Jadi setiap kali kita mendengar kata ?goal setting? maka yang muncul adalah memori atau pengalaman kita saat gagal (berkali-kali) dalam mencapai goal kita.

Jadi, semakin seseorang berusaha untuk positip maka semakin negatip ia jadinya. Mengapa bisa begini ? Karena memori manusia bersifat holographic sehingga mempunyai kemampuan / sifat cross referenced. Artinya, tidak ada memori yang berdiri sendiri. Semuanya saling terkait. Saat kita berusaha positip maka pada saat yang sama pula kita mengaktifkan memori negatip, di bawah sadar. Semakin kita berusaha positip maka semakin kuat efek negatip. Hal ini jarang disadari dan dimengerti orang.

Seorang kawan yang bergerak di bidang marketing, satu minggu setelah menerapkan konsep keselarasan pikiran positip (sadar dan bawah sadar) mampu meningkatkan penghasilan 3 (tiga) kali lipat dibandingkan sebelumnya. Dan yang lebih hebat lagi ia tidak usah kerja keras untuk mencapai hal ini. Kesannya adalah semua sudah ada yang mengatur.

Satu hal yang perlu anda ketahui yaitu kawan saya ini adalah orang yang selalu berusaha berpikir positip, telah membaca sangat banyak buku positip, menghadiri berbagai seminar di dalam negeri dan di luar negeri. Ia malah telah bertemu dengan dua orang top. Seorang di bidang motivasi dan seorang lagi adalah penulis buku keberhasilan finansial yang sangat terkenal. Sudah tentu ia membayar sangat mahal untuk bisa menghadiri seminar-seminar ini. Apalagi seminarnya dilakukan di Singapore.

Namun apa yang terjadi ? Semakin ia berusaha positip maka semakin dalam ia terperosok ke dalam perangkap berpikir negatip. Kawan saya ini protes keras saat pertama kali mendengar tentang ?Bahaya Berpikir Positip?. Baginya statement ini nggak masuk akal.
Namun setelah berdiskusi cukup panjang kawan saya akhirnya bisa memahami maksud saya.

Lalu bagaimana cara berpikir positip yang benar-benar positip ? Ya itu tadi. Pikiran sadar dan bawah sadar harus selaras. Yang harus menjadi landasan pijak adalah apa yang ada di pikiran bawah sadar. Jadi, untuk benar-benar mampu berpikir positip yang positip maka pikiran positip itu harus berawal di pikiran bawah sadar. Bila ini berhasil kita lakukan maka efeknya akan sangat luar biasa. Kita akan dapat dengan sangat mudah mencapai target yang kita inginkan.

Anda pasti bertanya, ?Ok, kalau begitu bagaimana caranya ??. Ada banyak cara untuk bisa menyelaraskan pikiran sadar dan bawah sadar, untuk bisa membuatnya kongruen. Kita bisa menggunakan NLP, Hypnotherapy (ada sangat banyak teknik), SMC, Visualisasi, Mind Reprogramming dengan bantuan guided imagery, menggunakan musik/audio dengan muatan frekwensi khusus, atau teknik lainnya. Akan sangat panjang dan teknis bila saya jelaskan dalam artikel ini.


Written by Adi W. Gunawan