Friday, May 15, 2009

Alasan...

Alasan...
Saya baru tahu alasan saya menjadi magnet uang
Bukan soal kebahagiaan
Bukan...bukan tentang itu

Hari ini saatku bersama-sama sahabatku
Di tengah harum bau kopi yang diskon 50% karena kartu kreditku hehehe...
Aku baru menyadari betapa aku menikmati nyamannya situasi
Bahwa aku bisa sangat menikmati
Sofa yang empuk ini
Cheesecake yang enak ini
Dan... atmosfir tempat ngopi ini.

Lalu...kenapa selama ini jadi ada masalah tentang uang ya?
Aku pun terdiam...
Menatap logo2 yang tercetak di atas papan kayu yang bisu
Yang balik memandangku dengan warnanya yang temaram cokelat kelabu.

Kalau aku bisa begitu menikmati segala kenyamanan dan fasilitas yang aku
dapatkan dgn uang ini...Mengapa di hari-hari yang lalu yang kelabu.
Saat aku tenggelam dalam lesu kalbuku..
Hatiku penuh dengan cemas pilu...
Selalu ada PERTENTANGAN BATIN tentang uang...

Dan...aku pun kembali terdiam
Sambil merasakan dingginnya semilir angin yang bukan dari alam.

Hmmm....
Aku pernah menulis bahwa aku bisa BAHAGIA APA ADANYA
Tentang nasi uduk yang enak dengan harga di bawah sepuluh ribu itu.
Tentang kedai soto yang saat kuceritakan selalu mengundang air liur temanku.
Tentang betapa aku pintar mencari tempat makan enak dan tak butuh banyak uang
meski tidak ada kenyamanan.

AHA!

Tiba-tiba terhentilah layar pikiranku. Aku MEMAHAMI dengan rasa hatiku.
Selama ini aku mengira aku mencari uang banyak demi kebahagaiaan. Sehingga, saat
banyak uangku namun tidak bahagia hatiku, kusalahkan uangku. Bahwa ia...
Tidak cukup untuk menceriakan hatiku...
Dan aku pun mulai menjadi miskin...
Karena kebodohanku sendiri...dungu!

NYAMAN!
Itulah ternyata alasanku menginginkan uang banyak.
Aku jadi teringat cerita temanku Aloysia.
Tentang pembelajarannya soal emosi.
Betapa ia selama ini tidak memahami emosinya.
Dan, betapa saat ia tidak paham, ia jadi terlarut dan dikendalikan olehnya.
Sekarang aku mengerti.

Selama aku mencari uang demi kebahagiaan...takkan pernah ku mendapatkannya.
Karena...aku tidak butuh itu.
Tetapi, aku butuh kenyamanan.
Karena nyaman, bagi rasa hatiku tak selalu terkait dgn bahagia.
Aku tidak selalu butuh bahagia untuk merasa nyaman.
Dan aku juga tidak selalu butuh kenyamanan agar bisa bahagia.
Sekarang, aku mengerti.

Terima kasih oh Tuhan atas segala kebaikan-mu.
Atas harumnya biji kopi ciptaanmu.
Atas segala kebaiakan suasana dan cinta-Mu.
Atas sahabat yang selalu Kau utus kepadaku.
Atas segala pengalaman hidup yang buat ku mengerti, bahwa setiap pikiran dan
perasannku hendak mengajariku sesuatu. Aku mengerti T_T

Sekarang, saat semuanya sudah lebih jelas begini.
Waktunya kembali menghadapi dunia ini.
Biarlah ini juga menjadi sebuah testimoni.
Bagi guruku, Pak Adi.
Betapa dahsyatnya ho'oponopono yang DIGABUNGKAN dengan hipnoterapi.
Biarlah cukup sampai sepenggal di sini.
Sampai waktuku bercerita sebagai seorang praktisi yang berbicara selayaknya
seoran lulusan QHI.


Ps: maksudnya, nanti gw tulis pandangan gw tentang ho'oponopono dari sisi
sebagai hipnoterapis gitu loh wakaakka :-)



Rudi "Momo" Muliyono, C.Ht. - Quantum Hypnosis Indonesia
Certified Client - Centered Hypnotherapist

No comments:

Post a Comment