Friday, May 15, 2009

Terima Kasih Ya ALLAH!

Saya pengen sharing sedikit tentang manfaat Hipnoterapi.

Bulan puasa tiba, dan ironisnya di bulan suci ini saya mencapai titik terendah dalam hidup saya dengan situasi kesulitan finansial yang tak kunjung selesai, belum lagi masalah di kantor, masalah keluarga dan masalah relationship dengan pasangan saya. Saat itulah saya membaca lagi postingan-postingan tentang hipnoterapi di milis ini. Saya merenung sejenak, kenapa saya tidak mencoba saja untuk terapi. Akhirnya saya mendapatkan jawaban, ada bagian diri saya yang menolak untuk terapi karena:

1. Saya tidak punya uang

2. Saya takut ada program yang bertentangan dengan belief saya yang dimasukkan ke dalam pikiran bawah sadar saya oleh terapis.

3. Ada bagian diri saya yang ingin sukses tanpa bantuan orang lain. Dalam arti jika saya minta bantuan terapis, jika nanti saya sukses itu artinya sukses karena dibantu terapis, berarti saya pada dasarnya tidak bisa apa-apa, berarti saya menyerahkan nasib pada orang lain.

Tapi saat itu saya benar-benar merasa hidup saya hancur, serasa tak ada harapan lagi dalam hidup ini. Berbagai usaha untuk memecahkan masalah finansial dan masalah lainnya tak kunjung mendapatkan jawaban. Akhirnya saya renungkan kembali, saya berkata dalam hati, "Kalau saya ga pernah coba terapi, bagaimana mungkin saya tahu manfaat hipnoterapi?"

Dan setelah menanyakan di milis ini pada thread Hipnoterapi Q&A, setelah mendapatkan jawaban dari Pak Johan dan kawan-kawan yang lain, muncullah tekad saya untuk berubah sekaligus membuktikan manfaat hipnoterapi ini.

Setelah memperhitungkan segala sesuatu, saya nekad menggunakan sisa biaya hidup yang saya miliki untuk terapi. Dan kebetulan karena tempat terdekat dari saya adalah Fatmawati, saya memilih Momo untuk jadi terapis saya.

Pertemuan awal dengan Momo sangat menyenangkan. Dia berbicara panjang lebar tentang hipnoterapi, bahwa yang dia lakukan hanyalah guiding, dan bukan problem solving. Sehebat apapun seorang terapis, tetap saja tak akan berhasil jika klien tak mau berubah. Dan hanya klien lah yang bisa membuat perubahan itu. Dan dia juga meyakinkan saya bahwa dia bukanlah seorang misionaris yang akan mengubah belief saya tentang agama yang saya anut. Thanks for your kind explanation, Mo.

Akhirnya setelah diajarkan menemukan tempat kedamaian, terapi pun dimulai. Saya merasakan sensasi yang aneh, mungkin saking rileksnya, saya bahkan sulit merasakan tubuh saya. Saya cuma merasa ringan sekali. Saya bisa mendengar Momo mengajukan beberapa pertanyaan, tapi saya tidak bisa menjawab. Mulut saya mengucapkan jawaban atas pertanyaan Momo, tapi saya tidak merasa menjawab.

Lalu siapa yang menjawab?

Ketika Momo menyuruh saya membayangkan hal-hal yang ingin saya capai di masa depan, saya melihat banyak hal yang indah. Tapi ketika Momo mengajukan pertanyaan, "Yakinkah anda bisa mencapai semua itu?" Saya mendengar diri saya menangis pedih, tapi saya tak bisa membuka mata saya. Saya bahkan tidak merasakan tubuh saya. Saya seolah hanya jadi penonton yang berada di suatu tempat yang tak bisa saya jelaskan.

Ternyata saya menjawab bahwa saya tidak yakin bisa mencapai semua impian indah itu. Ada beberapa hal yang tak bisa saya tulis di sini karena terlalu private, tapi saya menemukan satu kenyataan yang sangat membuat saya shock, yang mungkin adalah root cause dari semua problem saya. Yaitu ada bagian diri saya "YANG TIDAK YAKIN PADA PERTOLONGAN ALLAH".

Tentu saja sangat mengejutkan, saya belajar agama sejak lahir, dan saya beribadah kepada-Nya. Tapi ternyata ada bagian diri saya yang tidak pernah tertuju pada-Nya. Kemudian Momo pun mengarahkan saya untuk menemui Allah dalam sholat. Saya melihat diri saya berada dalam masjid, dengan tulisan besar Allah di depan saya. Saya pun curhat habis-habisan semua masalah saya pada Allah. Dan setelah selesai, Momo mencari jawaban penyelesaian masalah saya dengan cara berbicara dengan Allah.

Ini sebuah pengalaman baru bagi saya. Allah menjawab lewat kata-kata yang terucap dari mulut saya. Tapi dalam keadaan hipnosis, saya masih tetap menganalisa, siapa yang sebenarnya bicara ini? Masa sih Allah bicara langsung sama saya? Tapi kata-kata Allah yang terucap dari mulut saya itu sangat bijak, dan memberikan jawaban yang sangat akurat bahwa jika saya ingin ditolong oleh-Nya, saya harus mengizinkan pertolongan-Nya untuk hadir ke dalam diri saya. Saya harus merasakan kehadiran-Nya. Dan jawaban yang sangat berkesan bagi saya adalah, TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGIKU". Artinya apapun yang saya minta pada-Nya, Allah akan berikan sepanjang diri saya pun mengizinkan pertolongannya pada saya.

Kemudian Momo membimbing saya untuk menghadirkan Allah dalam hati saya, dan saya melihat cahaya putih yang terang benderang memasuki hati saya. Terasa hangat, bahkan saya bisa merasakan wajah saya tersenyum ikhlas. Saya mendapatkan ketenangan, kebahagiaan, rasa berkelimpahan, keberanian dan kepercayaan diri. Saya pun merasa jadi berani menghadapi hidup ini. Tapi kalo analisa saya sih, yang berbicara itu bukan Allah melainkan belief yang sudah tertanam di pikiran bawah sadar yang berasal dari pelajaran agama yang saya dapatkan selama ini. Intinya, sebenarnya saya sendiri sudah tahu jawabannya, tapi tidak menyadarinya. Dan jawaban itu muncul ke permukaan berkat hipnoterapi.

Setelah itu Momo kemudian kembali menyuruh saya membayangkan kembali masa depan yang saya inginkan. Saya terus terang kaget, karena ada satu bayangan yang tak pernah muncul selama ini, dan tak pernah terpikirkan. Agak malu juga nyeritainnya hehehe. Tapi berhubung malu adalah energi terendah dalam map of consciousness, oke sayah beranikan diri untuk menceritakan apa yang saya lihat.

"Saya berbicara di depan publik di sebuah aula yang besar. Saya ingat, itu adalah pemandangan di Hotel Novotel ketika mengikuti seminar BaMM. Tapi tak ada Pak Adi di sana. Justru sayalah yang berbicara di panggung. Dan saya bisa melihat foto besar yang terpampang di background bukan foto Pak Adi, tapi foto saya dengan pose yang sama seperti pose Pak Adi."

Sebuah gambaran masa depan yang tak pernah terpikirkan, tapi saya merasakan kedamaian yang luar biasa ketika saya berbicara di depan publik, ketika mereka merasa senang dengan apa yang saya sampaikan, ketika saya bisa berbagi kebahagiaan dengan membagikan ilmu pengetahuan yang saya miliki. Di tengah kondisi trance tersebut, saya masih sempet-sempetnya menganalisa bayangan itu. "Masa sih? sayah jadi pembicara? jadi trainer?"

Tapi saya merasa hati saya tersenyum, damaaaai sekali rasanya. Saya bisa merasakan betapa mulianya pekerjaan yang dilakukan seorang Pak Adi. Disitulah saya merasakan bahwa uang bukanlah segalanya untuk menjadi bahagia. Bisa berbagi dengan sesama, membahagiakan orang lain, itulah kebahagiaan sejati. Lalu hati saya pun semakin tersenyum dan berbisik, "Jika itu adalah masa depan saya, why not? Let's go get it!!"

Terapi pun selesai, dan begitu saya membuka mata dan bisa merasakan kembali tubuh saya dalam penuh kedamaian seolah tak ada masalah sama sekali. Dan saya kaget sekali ternyata waktu terapi berjalan selama sekitar dua jam, padahal saya merasa hanya sekitar setengah jam, dan kalo ditambah konseling awal totalnya tiga jam. Ada distorsi waktu? Tapi peduli amat dengan itu, saya merasa sudah menemukan apa yang saya cari dalam kehidupan ini. Helping others will make you feel better!

Setelah berkutat dengan banyak hal, setelah mencoba berbagai hal untuk memecahkan masalah saya sendiri, setelah terperangkap dalam kehampaan karena tak tahu mau jadi apa dalam hidup ini, saya menemukan jawabannya melalui hipnoterapi. Saya tak peduli apa kata orang, mungkin ada yang bilang jangan mimpi mau gantiin Pak Adi, tapi who knows? kadang yang kita cari dalam hidup ini justru hal yang tak pernah terbayangkan sebelumnya dan tak pernah kita inginkan sebelumnya. Jadi afirmasi saya untuk cita-cita di masa depan adalah, "Melakukan pekerjaan mulia seperti Pak Adi...atau yang lebih baik."

Saya tidak tahu darimana jalannya, tapi jika memang itu misi hidup saya yang sebenarnya, saya yakin jalannya akan perlahan terbuka.

Pulang dari tempat praktek Momo, saya merasakan ketenangan yang belum pernah saya rasakan selama ini. Tak ada beban sedikitpun di hati. Disaat itulah saya mendapatkan beberapa keajaiban kecil. Hari sudah sore, sudah dekat waktu berbuka puasa. Tapi saya ingin makan tongseng di Pondok Labu. Dan sayangnya, jalanan macet total. Antrian kendaraan menuju arah pondok labu dan sebaliknya sangat padat. Rasanya tak akan terkejar untuk berbuka puasa di Pondok Labu. Tapi entah kenapa, saya merasa tak terbebani apa-apa. Dengan percaya diri saya berbisik, "Insyaalloh lancar..."

Saya pun naik sebuah metromini menuju Pondok Labu. Dan tepat begitu saya duduk di dalamnya, secara ajaib...kemacetan bubar! Jalanan langsung lancar, saya tiba di Pondok Labu kurang dari 10 menit. Luar biasa! Seumur hidup baru saya merasakan jalur lancar ke arah Pondok Labu. Saya pikir ini sebuah kebetulan. Kemudian setelah selesai berbuka puasa di Pondok Labu dan setelah sholat Isya di Masjid terdekat, saya pun bersiap untuk pulang. Tapi jalanan masih padat. Kembali saya ucapkan perlahan, "Insyaalloh lancar..." dan betapa takjubnya saya, ternyata begitu saya duduk di metromini, jalanan kembali mendadak lancar tanpa hambatan sampai Blok M.

Dan ketika saya naik Busway dari Blok M pun, perjalanan hanya terasa kurang dari 5 menit. Aneh! padahal biasanya nyampe 15 menitan. Waktu itu saya memang sempat melakukan relaksasi dalam Busway. Tapi rasanya baru juga nutup mata, tiba-tiba udah ada pengumuman kalau Busway sudah tiba di halte Bendungan Hilir. What the....Cepet banget? Aneh tapi menyenangkan.

Keajaiban tidak berhenti sampai di situ, begitu tiba di Benhil, mendadak saya ingin makan kolak. Tapi karena sudah malam, sudah tak ada yang menjual kolak. Saya pun pasrah dan pulang ke kostan. Hari itu saya kebagian kerja shift malam, saya pun bergegas menuju kantor pada pukul 10 malam. Begitu tiba di meja, ada sebuah bungkusan plastik di meja saya. Guess what? isinya kolak sodara-sodara. Saya heran, lalu saya tanya teman saya, "Ini kolak punya siapa? kok ditaruh di sini?"

Teman saya dengan enteng menjawab, "Buat elu aja, gua udah kenyang, kolaknya ga kemakan."

Saya takjub dan mengucapkan syukur Alhamdulillah. Seumur-umur belajar LOA, baru kali ini saya mendapatkan LOA works! Kolak pun jadi terasa nikmaaat sekali. Dari situlah saya mengerti inti dari kata "Ketidakmelekatan". Saya meminta jalanan lancar tanpa pemaksaan pada Allah, dan ternyata jalanan lancar. Saya minta kolak walaupun secara tidak langsung, tapi saya pasrah ketika tidak mendapatkannya. Tapi justru saya mendapatkannya. Kuncinya ternyata ada di hati yang tenang, tanpa beban, tanpa kemelekatan.

Keajaiban belum berhenti sampai saat ini. Terus terang, duit saya habis dipake terapi, saya ga punya sisa duit yang banyak untuk makan bahkan ga ada duit untuk bayar kost bulan ini. Tapi ibu kost yang tadinya menyuruh saya bayar uang kost sebelum lebaran, mendadak memanggil saya dan memberi keringanan untuk bayar setelah lebaran. Dan setiap hari sampai sekarang, saya sering mendapatkan buka puasa gratis, banyak teman saya yang mentraktir, jadi saya tak perlu mengeluarkan uang untuk makan.

Dan yang terpenting, dari hari ke hari saya sering tak sengaja menemukan pencerahan baik itu dari orang-orang terdekat, ataupun dari situs/milis yang tak sengaja saya temukan ketika browsing di internet. Terakhir saya dapat pencerahan dari ebook wawancara Bill Harris dengan Guru the Secret yaitu Joe Vitale, yang isinya sangat mencerahkan hati saya dan memberikan saya jawaban dari banyak pertanyaan saya selama ini.

Tak lama berselang, dalam sebuah acara buka puasa bersama, ada seorang teman mendadak menawarkan side job pada saya, yang saya terima dengan senang hati karena pekerjaannya mudah dan ga menyita waktu walaupun honornya ga seberapa tapi cukup membantu. Dan bukan itu saja, dia juga mengajak saya bergabung dalam proyek bisnis bernilai puluhan juta bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah. Wow, saya shock saking senangnya. Dan yang lebih menyenangkan lagi, dia meminjami saya modal untuk bisnis yang akan dimulai selepas lebaran tersebut. Alhamdulillah...jalan mulai terbuka. Terima kasih Ya Allah...

Karena itu, dalam kesempatan ini saya ucapkan terima kasih banyak pada Momo yang sudah membimbing saya menemukan root cause masalah saya. Pekerjaan yang Momo lakukan sangatlah mulia, saya sekarang benar-benar yakin bahwa hipnoterapi itu sangat bermanfaat.

Saat saya mengetik ini, uang saya hanya tersisa sekitar 15 ribuan lagi dalam bentuk kepingan recehan Rp.500-an yang saya ambil dari celengan saya. Tapi anehnya saya tidak merasa gelisah, hati saya tetap tenang, dan feel good sepanjang hari. Saya memandang kepingan recehan itu dengan senyum ikhlas, seolah saya sedang menatap kepingan emas murni yang bertebaran di meja kamar saya. Saya memandang dompet saya yang kosong, tapi saya malah berkata, "Dompet saya sudah kosong, itu artinya ada tempat baru untuk lembaran ratusan ribuan lainnya..."

Dan hari ini, saya menerima sms mesra dari pasangan saya yang membuat hari-hari saya semakin bersinar

Sekali lagi terima kasih buat Momo dan juga buat rekan-rekan terapis lainnya yang sudah memberi saya masukan tentang hipnoterapi di milis ini.

Bravo Hipnoterapi!!

GOEN


(GOEN - )




Catatan: testimoni ini diposting dengan seijin dari Pak Goen. Semua nama yang disebut di sini adalah asli tanpa diubah. Sesuai dengan kisah aslinya dan seijin orang-orangnya. Momo adalah panggilan akrab sahabat-sahabat dan klien kepada Rudi Muliyono

Terima kasih.

Taken from http://www.quantum-hypnosis.com/index.php?pid=testimoni&mode=0

No comments:

Post a Comment